Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Penyebaran Penyakit

Wabah Besar yang Misterius Melemahkan Kekuatan Kota Athena

Foto : Aris MESSINIS / AFP

kuil kuno Parthenon di bukit Acropolis di Athena

A   A   A   Pengaturan Font

Penyakit dan Gejalanya

Penyebab Wabah Athena adalah salah satu misteri terbesar dalam sejarah kedokteran hingga saat ini. Satu-satunya bukti tentang wabah ini terbatas pada narasi Thucydides, yang dirinya tertular penyakit tersebut tetapi selamat. Dalam sejarah Perang Peloponnesia, sejarawan Athena itu menggambarkan dengan tepat kondisi yang terjadi di kotanya selama periode wabah, serta tanda dan gejala utamanya

"Saya membiarkan semua orang, dokter atau orang bodoh, menjelaskan, sejauh yang dia tahu, dari mana asalnya dan apa penyebab penyakit yang menyebabkan gangguan pada tubuh tersebut, yang membawanya dari sehat hingga mati. Saya sendiri yang sakit dan melihat dengan mata kepala sendiri orang-orang yang sakit, akan menggambarkan penyakit itu dan gejala-gejalanya sehingga jika itu terjadi, setiap orang akan mengingatnya dan mengetahui penyakitnya untuk disembuhkan," tulis Thucydides.

Sejarawan tersebut menyebutkan Afrika utara sebagai kemungkinan asal-muasal penyakit ini, yang menyebar di wilayah Athena yang lebih luas. Penyakit ini sangat menular, dengan angka kematian yang tinggi di antara dokter dan kerabat yang merawat pasien. Diperkirakan sekitar seperempat atau sepertiga penduduk Athena kuno kehilangan nyawa akibat epidemi ini.

Thucydides menggambarkan gejalanya secara rinci: rasa terbakar pada penderitanya, sakit perut dan muntah-muntah, keinginan untuk telanjang bulat tanpa ada kain linen yang menempel di tubuh itu sendiri, insomnia dan kegelisahan. Jika pasien selamat dari tahap pertama ini, setelah tujuh atau delapan hari, penyakit sampar akan turun ke usus dan bagian tubuh lainnya (alat kelamin, jari tangan dan kaki). Beberapa orang bahkan menjadi buta.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top