Visioner, Emil Dardak Bahas Potensi Penggunaan AI untuk Mudahkan Pekerjaan Guru
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Emil Elestianto Dardak, bersama para guru pada acara silaturahmi PW Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jatim di Ponpes Amanatul Ummah, Surabaya, Rabu (13/11).
Foto: IstimewaSURABAYA - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Emil Elestianto Dardak, pada Rabu (13/11) menyampaikan sejumlah komitmen untuk memajukan dunia pendidikan termasuk meningkatkan kesejahteraan dari para guru.
Emil bahkan sempat berdiskusi dengan salah satu guru terkait potensi penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di dunia pendidikan.
"Kita tadi membahas salah satunya penerapan AI untuk membantu guru menyiapkan materi ajar dengan waktu yang lebih efisien dan kualitas yang lebih baik," jelasnya pada acara silaturahmi antar pengurus PW Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) se Jawa Timur di Ponpes Amanatul Ummah, Surabaya.
Dalam kegiatan yang dihadiri langsung oleh Ketum Pergunu sekaligus Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim ini, Emil juga membahas potensi untuk lebih memberdayakan para guru di sekolah swasta.
"Ini realita yang kita hadapi sekarang. Kita juga menyepakati tadi bahwa bagaimana konfigurasi antara guru-guru negeri dan swasta, kita juga harus memiliki sistem yang bisa memberikan sekolah swasta kesempatan, dan mereka harus dapat perhatian. Jadi bagaimana kita bisa mengintegrasikan keterbatasan kursi negeri dengan memberdayakan sekolah-sekolah swasta ini," tambahnya.
"Dan tetap memberikan kesempatan pendidikan kepada masyarakat kita yang mungkin terkendala biaya. Ini semua menjadi materi dan isu yang kita bahas, sangat konstruktif dan produktif, itu menjadi semangat bagi kami untuk lima tahun ke depan," lanjutnya.
Emil pun kemudian bercerita soal minimnya keberadaan sekolah di wilayah pelosok. Biasanya, hanya terdapat sekolah swasta di wilayah-wilayah pelosok.
"Saya senang sekali bisa bersilaturahmi dengan Pergunu. Ini kesempatan untuk Pergunu mengenal lebih dalam mengenai apa yang telah Khofifah-Emil kerjakan selama lima tahun terakhir, serta agenda-agenda besar untuk lima tahun ke depan," kata Emil.
"Di pelosok kadang-kadang swasta sudah ada duluan, lalu solusinya apakah dengan membangun sekolah lain yang kemudian akan berdampak negatif? Atau justru yang swasta ini yang kita berdayakan. Ini yang sebenarnya kita sudah rintis dengan biaya penunjang operasional penyelenggaraan pendidikan (BPOPP) juga diberikan ke sekolah swasta dengan program di atas," bebernya.
"Ruang penyempurnaan dengan mengintegrasikan proses PPDB misalnya dengan sekolah swasta, ini menjadikan aspek yang bisa kita benahi ke depannya. Juga bekerjasama dengan Pergunu untuk peningkatan AI. Ini luar biasa, potensi subsidi silang ilmu dan kesempatan di dalam Pergunu itu sendiri," tambahnya.
"Contoh ada guru yang mendapatkan program guru penggerak, dia belajar AI, dan chat GPT untuk menyiapkan materi ajar yang lebih lebih menarik secara visual. Lebih update dalam waktu yang sangat singkat, sehingga murid mendapat materi yang paling update. Tapi dia membagikan ilmu itu kepada guru lain di lingkungan madrasah," tandasnya.
Sementara Kiai Asep mendoakan agar hajat Khofifah-Emil bisa terkabulkan yakni menang Pilgub Jatim 2024. "Saya doakan agar hajat Khofifah-Emil qobbul," tandas Kiai Asep.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 3 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 4 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 5 Tanda-tanda Alam Apa Sampai Harimau Sumatera Muncul di Pasaman dengan Perilaku Unik
Berita Terkini
- Kemensos Akan Perkuat Program Pemberdayaan Sosial Lewat Peningkatan Usaha
- Ketua Bawaslu Minta Sentra Gakkumdu Dirumuskan Lagi, Ini Alasannya
- Presiden Prabowo Ajak Masyarakat Jadikan Semangat Natal Wujudkan Indonesia yang Damai, Rukun, dan Sejahtera
- Harus Realistis, Tunda Tarif PPN 12%
- 19 Ribu Warga Padati Monas saat Libur Natal