Kemensos Akan Perkuat Program Pemberdayaan Sosial Lewat Peningkatan Usaha
Menteri Sosial Saifullah Yusuf
Foto: istimewaJAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) akan memperkuat program pemberdayaan atau social empowering. Mensos, Saifullah Yusuf, menilai, pendekatan program yang dimiliki Pemerintah pada dua dekade terakhir lebih condong ke pemenuhan jaring pengaman sosial atau social protection.
“Yakinkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kalau nanti tidak lagi mendapat bantuan sosial, maka bisa mencari bantuan pemberdayaan untuk peningkatan usaha/ekonomi,” ucap Gus Ipul, dalam keterangan resminya, Kamis (26/12).
Dia mengapresiasi kinerja para pilar sosial yang telah bekerja melayani pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS). Menurutnya, semangat melayani masyarakat yang sudah ada di dalam diri setiap pilar sosial harus terus dirawat.“Saya melihat banyak kinerja baik, tapi kita bisa membuatnya lebih baik lagi ke depannya,” jelasnya.
Satu Data
Mensos mengungkapkan, para pilar sosial itulah nantinya menjadi ujung tombak Kemensos dalam menyukseskan penyelenggaraan satu data nasional tersebut. Nantinya, data tunggal itu akan menjadi acuan dalam pemberian layanan penyelenggaraan kesejahteraan sosial oleh seluruh kementerian/lembaga (K/L) terkait.
Dia menuturkan, dengan lahirnya satu data sosial-ekonomi nasional itu juga akan membawa perubahan baru dalam target kerja Kemensos ke depannya. Termasuk dalam upaya menggeser para penerima bantuan sosial Kemensos menjadi penerima program pemberdayaan sosial.
“Tugas kalian itu setelah mendampingi di sini (program perlindungan sosial), di geser ke sana (pemberdayaan sosial). Jadi setelah graduasi dari penerima PKH/bansos, didorong untuk bergeser ke program pemberdayaan,” terangnya.
Gus Ipul menyebut, Presiden memerintahkan kepada K/L yang memiliki data untuk dipadankan dan dikonsolidasikan menjadi data tunggal. Dalam mewujudkan pergeseran penerima program yang bersifat memberdayakan itu, dia meminta para pilar sosial, khususnya pendamping PKH untuk menentukan target kerja agar dapat terukur.
“Kita harus punya target dalam pencapaian tersebut, satu pendamping graduasi sepuluh KPM (Keluarga Penerima Manfaat) per tahun,” katanya.
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 5 Gerak Cepat, Pemkot Surabaya Gunakan Truk Tangki Sedot Banjir
Berita Terkini
- Optimalkan Potensi Garam Indramayu demi Sokong Swasembada, Berikut Ini Strategi Pemerintah
- Pemerintah Kurang Sensitif, Sudah Tahu Konsumsi Melemah, Tetapi PPN Tetap Naik
- Transaksi SPKLU Meningkat Signifikan di Beberapa Wilayah Ini
- Klasemen Liga Inggris: Liverpool Jauhi Kejaran Chelsea di Puncak Klasemen
- Asyik, KAI Perpanjang Waktu Layanan LRT Jabodebek saat Malam Pergantian Tahun