Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar I Menlu Filipina: Suu Kyi Sangat Diperlukan bagi Pemulihan Demokrasi

Utusan PBB Minta Bantuan Thailand

Foto : Facebook/UNinMyanmar

Utusan Khusus PBB untuk Myanmar, Noeleen Heyzer

A   A   A   Pengaturan Font

Utusan PBB untuk Myanmar telah melakukan kunjungan ke Thailand untuk meminta dukungan PM Prayuth Chan-Ocha agar mencegah memburuknya krisis di Myanmar serta menekan junta berkomitmen pada lima poin Asean.

BANGKOK - Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Myanmar, Noeleen Heyzer pada Senin (17/1) meminta dukungan Thailand untuk mencegah memburuknya krisis di negara tetangganya, Myanmar. Heyzer juga menyatakan pihaknya menyambut baik adanya jaminan bahwa pengungsi Myanmar yang melarikan diri dari operasi militer akan dilindungi oleh pemerintah Thailand.

Hal itu disampaikan Heyzer saat bertemu dengan Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha yang datang ke Thailand untuk meminta dukungan atas upaya internasional untuk membantu orang-orang terlantar serta menekan junta Myanmar untuk berkomitmen pada rencana perdamaian lima poin yang disepakati dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean).

"PM Prayuth memiliki peran penting dalam mencegah memburuknya krisis di Myanmar, di mana lonjakan krisis akan membawa ketidakstabilan lebih lanjut ke daerah perbatasan yang sudah bergejolak," kata Heyzer.

Militer Myanmar memiliki hubungan cukup lama dengan Thailand. Namun baru-baru ini Bangkok mengkritik negara tetangganya itu akibat kekhawatiran membanjirnya pengungsi Myanmar ke Thailand jika tentara junta terus meningkatkan operasi militernya dekat perbatasan.

Ribuan warga sipil Myanmar telah melarikan diri ke Thailand sejak bentrokan di dekat perbatasan meletus setelah kudeta tahun lalu. Menurut data resmi, saat ini lebih dari 1.300 warga Myanmar masih berada di tempat penampungan Thailand.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top