Utang Publik Meningkat Pesat
Apalagi, restrukturisasi utang BUMN tidak saja menjadi beban yang semakin besar bagi APBN, namun juga mengandung risiko fiskal yang relatif lebih tinggi dampaknya dibandingan risiko yang lain seperti kerugian akibat bencana. "Alokasi anggaran untuk restrukturisasi BUMN, utamanya dalam alokasi pembiayaan pemulihan ekonomi menciptakan oppurtunity cost untuk penciptaan fiscal space untuk alokasi instrumen pemulihan ekonomi yang lain," ujar Daniey.
Bebani Milenial
Sementara itu, Peneliti Center of Industry, Trade and Investment, Indef, Dzulfian Syafrian, menegaskan jika tidak diantisipasi dari saat ini, maka peningkatan utang akan membebani generasi milenial, karena merekalah yang akan membayar utang di masa depan.
"Itu akan membebani generasi akan datang, sebab harus membayar dari kenaikan pajak mereka. Akibat membayar utang, tabungan dan konsumsi mereka berkurang," tegas Dzulfian.
Dia memperkirakan lebih dari 100 juta generasi milenial saat ini yang akan menanggung beban tersebut di kemudian hari karena tren utang Indonesia, baik publik maupun swasta terus meningkat. Selain itu, komposisi utang jangka panjang juga terus meningkat tajam.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya