Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 19 Des 2022, 13:09 WIB

Uskup Bogor Kunjungi Korban Gempa Cianjur di Sarampad Bersama Relawan Pos Layanan Kemanusiaan Paroki Santo Petrus

Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM menyerahkan bantuan kepada korban gempa di Pondok Pesantren Al-Muthmainnah, Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (17/12).

Foto: Istimewa

CIANJUR - Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Muthmainnah yang bertempat di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (17/12).

Menurut siaran persnya yang diterima Koran Jakarta, Senin (19/12), kunjungan ini sebagai langkah silaturahmi Keuskupan Bogor dengan para korban bencana gempa bumi Cianjur pada 21 November 2022 yang berkekuatan 5,6 SR tepat pukul 13:21:10 WIB dengan kedalaman 10 Km. Keuskupan Bogor ikut hadir melayani para korban melalui Pos Layanan Kemanusiaan Paroki St. Petrus Cianjur sejak 22 November 2022.

Pertemuan itu dihadiri Relawan Pos Layanan Paroki Santo Petrus Cianjur, di antaranya Pastor Paroki dan Pastor Vikarius St. Petrus Cianjur Romo Bonefasius Budiman, OFM dan P. Gabriel Maing, OFM; Pemuda Katolik: Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, Ketua Pemuda Katolik Komda Jawa Barat Edi Silaban, Ketua Pemuda Katolik Komcab Cianjur Alfian Syukur, dan Koordinator Lapangan Pos Layanan Kemanusiaan St. Petrus Cianjur Dionisius Indarintoko, WKRI beserta jajaran relawan.

Tiba di Desa Sarampad pada pukul 09.45 WIB Uskup Bogor disambut hangat oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muthmainnah, H. Deden Abdurahman Zuhdi. Lalu rombongan bergerak mengunjungi salah satu tenda yang digunakan Tim Psikososial dari Pos Layanan Kemanusiaan St. Petrus Cianjur.

Dalam kesempatan itu Uskup Bogor berinteraksi dengan melakukan kegiatan trauma healing anak dengan bernyanyi bersama. Setelah selesai berinteraksi, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM meninjau lokasi terdampak gempa di Desa Sarampad.

Saat bersilaturahmi, Mgr Paskalis Bruno Syukur sungguh mau menyampaikan bahwa Gereja tidak membiarkan Pak Haji dan masyarakat sendirian di sini menghadapi musibah ini. "Musibah ini boleh dikatakan musibah nasional, namun secara khusus kami juga ikut merasakannya dan meringankan beban saudara yang mengalami sejauh kemampuan kami," terangnya.

Dengan kolaborasi, lanjut Uskup Bogor, Pemuda Katolik dan GP Ansor bercita-cita itu bisa terwujud. Ada banyak bantuan dari berbagai pihak baik secara finansial, medis, material, maupun dukungan psikososial untuk meringankan beban warga yang terdampak gempa.

"Hal ini menjadi salah satu cara kita untuk mengesampingkan perbedaan dan mengedepankan kemanusiaan. Terima kasih kepada KH Deden karena telah memfasilitasi kehangatan ini. Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat sehingga bisa melakukan karya kemanusiaan ini dengan keteraturan dan berguna bagi warga terdampak," tutur Uskup Bogor.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muthmainnah, H. Deden Abdurahman Zuhdi menyampaikan rasa terima kasih mewakili warga atas partisipasi dan dukungan yang telah diberikan kepada masyarakat dan berharap kerja sama tersebut dapat terus berlanjut.

"Semoga kedatangan Uskup beserta rombongan menjadi berkah untuk kami. Semoga kunjungan ini menjadi berkelanjutan," sambut Haji Deden.

Hari pertama, lanjut Haji Deden, setelah gempa ada tujuh warga yang meninggal dunia, terdapat tujuh anak santri patah tulang. "Hari kedua yang terluka tidak tahu jumlahnya, setelah diperiksa tim medis ada 200 lebih yang luka, bahkan ada nenek yang mendapatkan 10 jahitan yang diberikan layanan medis oleh rekan-rekan pos layanan bersama Pak Alfian," imbuhnya.

Ketum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma menyampaikan keprihatinan atas musibah yang terjadi dan setelah peristiwa gempa terjadi dirinya langsung meminta kepada Ketua Komda Jabar untuk bisa mendirikan pos kemanusiaan.

"Ada semangat untuk cepat bangkit. Puji Tuhan hal itu bisa dilakukan. Saya rasa di mana pun tempatnya semua sama gotong royong tanpa melihat satu dan lain hal ini sangat penting. Kehadiran kami di sini sebagai wujud nyata gotong royong kita menghadapi situasi ini. Saya berpikir komunikasi dan kerja sama ini akan terus dibina," tutur Gusma.

Senada dengan hal tersebut, Pastor Paroki Gereja Katolik St. Petrus Cianjur, Romo Bonefasius Budiman, OFM menuturkan peristiwa kedukaan dan kesedihan yang ada di sini juga merupakan kedukaan dan kesedihan bagi semua warga.

"Kami berkomitmen untuk hadir dan membantu saudara di sini. Kami bersyukur bahwa kita bisa berjalan bersama untuk mengatasi hal ini. Harapannya perjumpaan ini membuat hubungan kita semakin erat dan berjalan bersama." tandas Romo Bone.

Pada kunjungan ini juga diserahkan secara simbolis bantuan berupa genset, kasur, paket sembako, dan pompa air. Bantuan ini diserahkan Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur kepada Pimpinan Pondok Pesantrean Al-Muthimainnah.

Ketua Pemuda Katolik Cabang Cianjur, Alfian Syukur sekaligus Koordinator Divisi Asesmen menambahkan ada 10 pos di Desa Sarampad dengan jumlah pengungsi lebih dari 800 jiwa korban terdampak dan sejak awal Pos Layanan Kemanusiaan St. Petrus Cianjur menghadirkan diri di pos-pos tersebut," tandas Alfian.

Hal itu diakui oleh Ketua Umum GP Ansor Cianjur, Ariful Holiq Zaelani bahwa sejak awal pelayanan Gereja Katolik melalui Pemuda Katolik telah berkoordinasi terkait titik-titik wilayah terdampak yang membutuhkan bantuan.

"Alhamdulillah, sejak hari kedua kami bergerak bersama Pemuda Katolik. Ini adalah anugerah terbesar untuk saya bisa berkenalan dengan rombongan dan terima kasih kepada saudara-saudara semua yang telah membantu. Sejak pertama memang wilayah kami ini belum tersentuh tim medis. Di hari pertama ada sekitar 200 warga terdampak yang bisa ditolong tim medis dan tim medis bekerja sampai larut malam untuk melayani pasien. Saya baru merasa menjadi manusia sekarang karena sekarang ini baru benar-benar menyatu dengan semua kalangan dan bisa bermanfaat bagi sesama," ungkap Ketua PC GP Ansor Cianjur, Ariful Holiq Zaelani.

Dalam prosesnya Pos Layanan Kemanusiaan St. Petrus Cianjur di awal melaksanakan respons melakukan pencarian dan pendataan korban meliputi dua unsur pendataan korban yaitu unsur umat dan masyarakat luas yang terdampak. Pos Layanan di hari kedua, usai gempa membentuk tim asesmen sebanyak 8 tim yang turun ke daerah terdampak.

Untuk mempermudah kinerja pelayanan tanggap bencana ini, pengurus inti membuat beberapa divisi. Ada sembilan divisi yang dibentuk yaitu asesmen dan distribusi, medis, logistik, psikososial, media center, dapur umum, pengelolaan relawan, sekretariat, dan komunikasi. Kesembilan divisi ini dibentuk agar proses pelayanan terhadap warga terdampak dapat lebih efektif.

Para korban gempa rata-rata mengalami persoalan kesehatan infeksi saluran pernafasan (batuk, pilek, dan demam), gastritis, hipertensi, diare, diabetes melitus, suspek Covid-19, luka ringan akibat reruntuhan bangunan. Terdapat lebih dari 1.792 pasien terdata yang ditangani dari cakupan 10 desa dan tiga kecamatan.

Selama tanggal 22 November - 16 Desember 2022 Pos Layanan Kemanusiaan ini didukung oleh 286 relawan yang berasal dari 23 lembaga atau kelompok, yaitu OMK Paroki St. Petrus Cianjur, WKRI Paroki Cianjur, Pemuda Katolik, PMKRI Bandung, Unika Atmajaya Jakarta, RS. St. Carolus, LDD Keuskupan Agung Jakarta, Puteri Kasih, Medisar Atma Jaya, Suster Fransiskan Sukabumi, Caritas Indonesia, Yayasan Kasih Bangsa Surabaya.

Ada pula relawan ORARI, Seminari Tinggi St. Petrus Paulus Bogor, Koalisi Perempuan Indonesia Garut, OSIS SMA Mardi Yuana, Perdakhi Jawa Barat, Gusdurian Peduli, relawan Paroki St. Petrus Cianjur, Unika Soegijapranata, BPBD Banjarnegara dan Bogor, relawan Paroki Banjarnegara, Universitas Parahyangan Bandung. Semua lembaga ini bersatu padu memberikan pelayanan dan pemulihan yang terbaik untuk para korban bencana.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Marcellus Widiarto

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.