Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 21 Okt 2024, 03:31 WIB

'Urban Farming' Bisa Jadi Sarana Produksi Pangan

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman memimpin panen raya di lahan pertanian urban Korem 051/Wkt Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi bersama Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Danrem 051/Wkt Brigjen TNI Riyanto serta unsur terkait, beberapa waktu lalu.

Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

KABAR menggembirakan saat ini mulai banyak warga yang sadar akan pentingnya menciptakan sendiri pangan. Apa yang mereka butuhkan ditanam sendiri, terutama yang memang bisa ditanam di pekarangan atau lahan kecil atau pot. Warga kota mulai banyak yang menjalankan urban farming atau pertanian perkotaan. Bahkan Kabupaten Bekasi mengandalkan urban farming sebagai sarana ketahanan pangan warga.

Sejumlah anggota TNI tengah mendorong program urban farming ini di Bekasi. Urban farming merupakan kegiatan bercocok tanam atau memelihara hewan ternak di wilayah perkotaan untuk menghasilkan bahan pangan. Bisa juga kebutuhan lain yang dapat dilakukan di lahan terbatas seperti pekarangan, halaman sekolah, pinggir jalan, maupun lahan tidur.

Kegiatan pertanian perkotaan ini dinilai mampu menjadi solusi mengatasi beragam masalah seperti distribusi pangan yang tidak seimbang, penurunan kualitas lingkungan, kemiskinan perkotaan, ancaman krisis pangan hingga perubahan iklim. Urban farming juga dapat memberikan berbagai manfaat seperti meningkatkan ketahanan pangan perkotaan.

Kemudian, keberagaman pangan, mendorong masyarakat perkotaan untuk lebih adaptif terhadap ketersediaan pangan, meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, dan bahkan berkontribusi terhadap kualitas lingkungan.

TNI juga melakukan urban farming melalui program penanaman komoditas pangan secara berkelanjutan. Contohnya, aktivitas pertanian urban di Kabupaten Bekasi, yang dijalankan TNI Angkatan Darat dari Korem 051/Wijayakarta (Wkt). Program inisiasi Pangdam Jaya tersebut diimplementasikan Korem 051/Wkt melalui aktivitas pertanian di Kabupaten Bekasi. Mereka menanam bawang merah berkualitas tinggi secara berkelanjutan.

Kegiatan yang sudah berlangsung selama setahun itu terpusat di lokasi seluas 34,5 hektare. Ini terbagi: 13,5 hektare di Wanajaya, 17,5 hektare di Sukatani dan 3,5 hektare di kawasan Metland Cibitung.

Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan metode ramah lingkungan, lahan ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan lokal dan memastikan pasokan brambang yang konsisten serta berkualitas. Brambang dipilih sebagai komoditas utama program pertanian urban karena berperan sebagai salah satu penyumbang inflasi terbesar.

Aktivitas prajurit bersama petani lokal antara lain mengolah lahan menggunakancultivator, layanan lahan, penyemprotan cairan pelindung tanaman, tambahan nutrisi, hingga pembuatan bendungan.

Penggunaan cultivator sebagai alat untuk mengolah lahan menjadi bagian penting dalam kegiatan perbaikan atau servis lahan di lahanurban farmingKabupaten Bekasi. Dengan ketersediaan bibit seberat 149 ton per tahun untuk tiga kali panen, aktivitas bercocok tanam mampu menghasilkan produksi berkapasitas 36,75 ton per bulan atau 588 ton per tahun. Kegiatan seperti ini juga dapat ditiru daerah lain. Ant/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.