Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Upaya Jepang Selama Satu Abad Untuk Jinakkan Gempa Bumi

Foto : AFP/Richard A Brooks

Peringatan Gempa Besar | Seorang perempuan berjalan di sebuah pameran foto peringatan gempa besar Kanto 1923 di sebuah selasar publik di Tokyo, Jepang pada 18 Agustus lalu. Pada Jumat (1/9) merupakan peringatan 100 tahun gempa besar Kanto yang menewaskan lebih dari 100 ribu warga.

A   A   A   Pengaturan Font

Jepang menetapkan setiap tanggal 1 September sebagai Hari Pencegahan Bencana Nasional dan pada Jumat (1/9) lalu merupakan peringatan 100 tahun terjadinya musibah gempa besar Kanto.

Seorang arsitek bernama Takashi Hosoda berada di sebuah gedung pencakar langit Tokyo ketika gempa berkekuatan 9,0 skala Richter (SR) mengguncang pada 11 Maret 2011, namun ia tidak merasa terlalu khawatir karena bangunan modern Jepang dirancang untuk melindungi penghuninya.

Satu abad setelah Tokyo hancur akibat gempa besar Kanto pada 1923, ibu kota Jepang saat ini tidak ada bandingannya dengan kota yang dilanda gempa berkekuatan 7,9 SR yang menewaskan 105.000 orang.

Saat gempa besar Kanto, Tokyo masih berupa kota dengan gedung-gedung bertingkat rendah yang sebagian besar terbuat dari kayu yang dihancurkan untuk kedua kalinya akibat bom Amerika Serikat selama Perang Dunia II. Namun kini telah diganti menjadi sebuah kota metropolitan yang menjulang tinggi dengan beton bertulang sebagai rajanya.

"Bencana yang terjadi pada 1 September 1923 menandai awal desain struktur seismik di Jepang," kata Yoshiaki Nakano, pakar teknik gempa dari Institut Penelitian Nasional untuk Ilmu Pengetahuan Bumi dan Ketahanan Bencana (NIED).

Tahun berikutnya Jepang memperkenalkan peraturan bangunan pertama untuk konstruksi tahan gempa. Standar-standar ini terus dikembangkan sejak saat itu, dengan mengambil pelajaran dari gempa bumi besar lainnya di Jepang yang mewakili sekitar 10 persen gempa bumi yang terjadi di dunia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top