Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Umat Muslim di Afrika dan Timteng Hadapi Ramadan dengan Berhemat

Foto : AFP/HAZEM BADER

Tak Terjangkau l Warga Palestina membeli manisan di sebuah kios di kota tua Yerusalem untuk persiapan menghadapi bulan suci Ramadan pada awal pekan ini. Warga mengatakan melonjaknya harga pangan dan bahan bakar membuat kebutuhan pokok makin tak terjangkau oleh mereka.

A   A   A   Pengaturan Font

Harga minyak goreng naik lebih dari dua kali lipat sejak dimulainya perang di Ukraina dan dijual dalam jumlah terbatas. Pemerintah Suriah, meskipun statusnya sebagai sekutu setia Moskwa, juga membatasi penjualan gandum, gula, dan beras.

"Saya pikir Ramadan lalu akan menjadi yang paling hemat," kata Basma Shabani, 62 tahun, seorang warga Damaskus, mengingat kembali setahun sebelumnya Ramadan juga dirusak oleh pandemi Covid-19.

"Namun, sepertinya tahun ini kami akan menghapus lebih banyak hidangan dari meja makan kami. Kami tidak mampu lagi membeli lebih dari satu jenis hidangan dan saya khawatir di masa depan bahkan hidangan yang satu ini akan sulit kami sediakan," tutur dia.

Di Tunis, tradisi Ramadan juga diuji. Bantuan makanan yang merupakan tradisi umum selama bulan suci telah berkurang, lantaran para donatur sekarang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk diri mereka sendiri. Hal ini diutarakan Mohamed Malek, seorang mahasiswa dan relawan berusia 20 tahun, yang telah mengumpulkan sumbangan makanan Ramadan selama bertahun-tahun.

"Keranjang sumbangan kami biasanya penuh dalam satu jam, tetapi tahun ini tidak demikian," kata dia kepadaAFP. "Beberapa orang bahkan mengatakan kepada kami 'mari kita cari makanan untuk diri kita sendiri dulu'," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top