Ukraina Publikasikan Komunikasi Radio Militer Korut di Kursk
Pasukan Korut l Pemimpin Korut, Kim Jong-un, saat bertemu dengan sejumlah personel militer di Kota Sinuiju, Provinsi Pyongan Utara pada akhir Juli lalu. Pada Minggu (10/11), militer Ukraina mempublikasikan isi komunikasi radio dari pasukan Korut
Foto: AFP/KCNA VIA KNSSEOUL - Militer Ukraina pada Minggu (10/11) waktu setempat mempublikasikan isi komunikasi radio dari pasukan Korea Utara (Korut) yang disadap dari wilayah Kursk, Russia.
Dalam komunikasi yang disadap sehari sebelumnya oleh Badan Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, terdengar dengan jelas percakapan dalam bahasa Korea beraksen Korut seperti hana, dul, hana, dul (satu, dua, satu, dua), Kidaryeora (tunggulah), na, mulgae susin (saya terima instruksi), dan mulgae dul, mulgae hana, mulgae hana.
Pria yang diyakini sebagai tentara itu diduga sedang memanggil rekan-rekannya dan memerintahkan mereka untuk melakukan sesuatu.
Diketahui bahwa militer Ukraina telah menyadap isi komunikasi radio tersebut dan menafsirkannya berisi perintah untuk segera kembali.
Sebelumnya pihak berwenang Ukraina dan Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi sekitar 11.000 pasukan Korut telah dikirim untuk membantu Russia dalam melawan Ukraina, dan saat ini ditempatkan di wilayah Kursk.
Ukraina telah menguasai sebagian wilayah Kursk sejak meluncurkan serangannya pada Agustus lalu.
Selain itu sebuah laporan juga menyebut bahwa pertempuran dalam skala penuh antara pasukan Korut dan pasukan Ukraina diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang, seiring dengan rencana strategis Russia untuk memperluas invasi melawan Ukraina.
Media The New York Times melaporkan dengan mengutip sejumlah keterangan dari pejabat pemerintah AS pada Minggu waktu setempat yang menyatakan bahwa Moskwa telah mengumpulkan sekitar 50.000 pasukan Russia dan Korut untuk terlibat dalam operasi tempur langsung demi merebut kembali wilayah Kursk dari Ukraina.
Demikian pula laporan CNN yang mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Russia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara dan tentara Korut untuk berpartisipasi dalam serangan dalam waktu dekat. Berdasarkan laporan tersebut, pihak militer Ukraina memperkirakan serangan dari pasukan besar itu akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Tanda Eskalasi
Pasukan Korut yang diyakini berjumlah lebih dari 10.000 tentara, saat ini tengah menerima latihan militer di wilayah ujung barat Kursk, dan dikonfirmasi bahwa seragam militer, senapan mesin, misil antitank dan peralatan lainnya telah dipasok ke pasukan Korut dari Russia.
Komandan militer tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial Facebook pada Sabtu (9/11) lalu bahwa negaranya memiliki banyak laporan mengenai tentara Korut yang bersiap untuk tergabung dalam operasi tempur bersama pasukan Russia.
Dalam unggahan tersebut, Syrskyi menulis bahwa ia mengatakan kepada Jenderal Christopher Cavoli, yang mengepalai Komando Eropa AS, bahwa situasi masih menantang dan bahkan menunjukkan adanya tanda-tanda eskalasi.
Pihak berwenang Ukraina dan AS sebelumnya menyebut bahwa telah terdapat keterlibatan skala kecil antara tentara Korut dan pasukan Ukraina pada Senin pekan lalu. Lalu pada Kamis (7/11), laporan media mengatakan bahwa tentara Korut bertempur bersama dengan Brigade Infanteri Angkatan Laut 810 Russia di wilayah Kursk, Russia.
Pada hari yang sama, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiyy, mengatakan bahwa sebagian dari 11.000 tentara Korut yang dikerahkan ke wilayah Kursk telah ikut serta dalam pertempuran dan timbul korban dalam pertempuran dengan pasukan Ukraina. AFP/KBS/RFA/I-1
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 3 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 4 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 5 Tanda-tanda Alam Apa Sampai Harimau Sumatera Muncul di Pasaman dengan Perilaku Unik