UI dan UiTM Malaysia Lakukan Penelitian Bersama Tata Ruang Berkelanjutan
Tim Universitas Indoneaia (UI) bersama Universiti Tan MARA (UiTM), Malaysia.
Foto: ANTARA/Humas UIDEPOK - Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia (UI) dan Universiti Tan MARA (UiTM), Malaysia terus memperkuat upaya pengembangan tata ruang perkotaan berkelanjutan dengan melaksanakan penelitian mendalam bersama.
Koordinator Klaster Riset Penataan Ruang dan Kawasan Berorientasi Transit (PR-TOD) SIL UI, Dr. Hayati Sari Hasibuan di Kampus UI Depok, Jumat (13/9) mengatakan pengembangan TOD di Jakarta mendorong kenaikan harga tanah dan bangunan, terutama di sekitar stasiun MRT, LRT, dan Commuter Line yang menjadi pusat transit utama di Jabodetabek.
"Pengembangan kawasan TOD di wilayah metropolitan Jakarta menyebabkan peningkatan harga lahan dan bangunan, khususnya di sekitar stasiun MRT, LRT, dan Commuter Line, yang merupakan titik transit utama penduduk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi," katanya.
Dosen Tetap SIL UI dan Analis Kebijakan Ahli Utama (AKAU),Prof. Drs. Raldi H Koestoer,menekankan pentingnya kajian lanjutan mengenai keterjangkauan harga properti di kawasan TOD.
"Kajian mengenai keterjangkauan harga properti di sekitar kawasan TOD metropolitan Jakarta dan Kuala Lumpur perlu dilakukan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan kawasan TOD, terutama bagi kelompok ekonomi menengah yang bergantung pada transportasi massal," ujar Prof. Raldi.
Transit-Oriented Development (TOD) adalah konsep pengembangan kawasan yang mengutamakan aksesibilitas terhadap transportasi publik, mengintegrasikan stasiun-stasiun transportasi massal dengan hunian, kantor, dan fasilitas umum.
Penelitian kedua perguruan tinggi ini diharapkan akan dibahas lebih lanjut dalam seminar kolaborasi antara UI dan UiTM.
Seminar bertajuk "Future Sustainable City Development on The Change of Jakarta's State Capital Status To IKN: Lessons from Malaysia" pada 18 September 2024 di Depok.
Di acara itu akan dihadirkan narasumber dari UiTM, di antaranya Dr. TPr. Marlyana Azzyati Marzukhi, Head of Center of Studies for Town and Regional Planning (FSPU), dan Dr. Muhammad Hakim Danial, Senior Lecturer of FSPU.
Para pakar dari UiTM akan berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai pengembangan kota yang berkelanjutan, termasuk pelajaran yang dapat diambil dari pembangunan ibu kota baru di Malaysia untuk diterapkan pada rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Indonesia.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
Berita Terkini
- Yang Mau Jalan-jalan Simak Prakiraan BMKG Ini, Jakarta Diprediksi Hujan Ringan Pada Sabtu Sore
- Mabes Polri Asistensi Penyelidikan Kasus Polisi Tembak Polisi
- Ini Hasil Undian UEFA Nations League: Belanda vs Spanyol, Italia vs Jerman
- Masyarakat Perlu Dilibatkan Cegah Gangguan Mental Korban Judol
- Tiga Seksi Tol IKN Belum Bertarif saat Difungsionalkan pada 2025