
Tuvalu Bakal Jadi Negara Pertama yang Tenggelam

PM Tuvalu, Kausea Natano
Saat berbicara di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB, PM Tuvalu menyatakan bahwa negaranya akan menjadi salah satu negara pertama yang tenggelam ke bawah laut akibat perubahan iklim.
NEW YORK - Tuvalu mungkin menjadi salah satu negara pertama yang tenggelam ke bawah laut akibat perubahan iklim, namun hal itu tidak berarti status negara bagiannya layak untuk dibahas, kata perdana menteri negara kepulauan kecil di Pasifik itu pada Kamis (21/9).
Berbicara di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB, PM Tuvalu, Kausea Natano, mengatakan telah terjadi perbincangan yang "tidak perlu" di kalangan akademis dan diplomatik yang berpusat pada definisi negara berdasarkan hukum internasional. "Kedaulatan kami tidak bisa dinegosiasikan," kata PM Natano.
Populasi Tuvalu yang berjumlah 11.000 jiwa tersebar di sembilan pulau yang tingginya kurang dari lima meter di atas permukaan laut, yang menggarisbawahi tantangan luar biasa yang dihadapi negara ini akibat kenaikan permukaan laut.
Dua atol yang digambarkan dalam bendera 11 bintang telah hilang, dan bahkan wilayah yang lebih tinggi pun bisa menjadi tidak dapat dihuni pada tahun 2100 akibat garam yang mencemari tanah dan pasokan air.
Konvensi Montevideo tentang Hak dan Kewajiban Negara tahun 1933 menyatakan bahwa suatu negara terdiri dari wilayah tertentu, jumlah penduduk tetap, pemerintahan, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan negara lain. Jika wilayah tersebut ditelan, atau tidak ada seorang pun yang dapat hidup dari sisa wilayah tersebut, setidaknya salah satu kriterianya tidak lagi terpenuhi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya