Trump Tuduh Harris Tidak Punya Rencana untuk Perangi Inflasi
Capres AS Kamala Harris dan Donald Trump
Foto: ISTIMEWAPHILADELPHIA - Mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris berhadapan dalam debat sengit pada Selasa malam, berdebat tentang aborsi, imigrasi, Israel, ekonomi, dan berbagai isu lainnya- tetapi Trump juga melawan moderator ABC News, yang dengan cepat menantang dan "mengecek kebenaran" presiden ke-45 tersebut, sambil membiarkan berbagai distorsi yang dilakukan Harris tidak tersentuh.
Trump dan Harris terlibat dalam debat pertama, dan mungkin satu-satunya debat dalam siklus pemilihan umum 2024 di Pusat Konstitusi Nasional di Philadelphia, Pennsylvania. Selasa malam-sebuah pertarungan yang sangat dinantinantikan selama sembilan puluh menit saat mereka saling bertukar serangan, dan berulang kali menuduh satu sama lain berbohong.
Keduanya bertemu untuk pertama kalinya pada Selasa malam di panggung debat, dengan wakil presiden memperkenalkan dirinya sebagai "Kamala Harris" kepada mantan presiden saat mereka berjabat tangan. Debat dimulai dengan pertanyaan dari David Muir dan Linsey Davis dari ABC News, yang menantang Trump sepanjang debat.
Tak lama setelah debat berakhir, Trump mengatakan kepada Fox News Digital bahwa ia menganggapnya sebagai "debat terbaik yang pernah ada, terutama karena debat tersebut berlangsung tiga lawan satu." Moderator memulai dengan pertanyaan pertama tentang ekonomi, yaitu apakah warga Amerika "lebih baik daripada empat tahun lalu?" Harris tidak secara langsung menanggapi pertanyaan tersebut. Pemerintahan Biden-Harris telah mengalami kenaikan inflasi.
Sebaliknya, Harris secara keliru mengklaim bahwa Trump ingin memberlakukan "pajak penjualan" untuk barang-barang sehari-hari, namun Trump menolak klaim tersebut sebagai "pernyataan yang salah." Moderator menimpali, dengan mengatakan bahwa rencana Trump untuk memberlakukan tarif pada negara lain akan membebankan biaya yang lebih tinggi kepada konsumen. Namun Trump membalas, dengan menunjuk pada tingginya inflasi pada masa pemerintahan Biden- Harris, dan menyebutnya sebagai "yang terburuk dalam sejarah bangsa kita," sambil menggembar-gemborkan rekor ekonomi di bawah pemerintahannya.
Kebijakan Kurang Jelas
Trump kemudian menyerang Harris karena kurangnya kebijakan yang jelas, dengan mengatakan bahwa catatan masa lalunya dan "semua yang dia yakini tiga tahun lalu dan empat tahun lalu sudah tak berlaku lagi." "Dia akan mengikuti filosofi saya sekarang," katanya.
"Bahkan, saya akan mengiriminya topi MAGA (Make America Great Again)." Trump menuduh Harris tidak memiliki rencana untuk ekonomi-khususnya untuk memerangi kenaikan inflasi. "Dia meniru rencana Biden. Dan itu seperti empat kalimat seperti 'Lari, Tembak, Lari' untuk kalimat yang hanya, oh, kami akan mencoba menurunkan pajak," kata Trump. "Dia tidak punya rencana."
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia