Sabtu, 28 Des 2024, 12:30 WIB

Trump Klaim Tentara Tiongkok Ada di Terusan Panama, Presiden Mulino: Nonsense!

Presiden Panama José Raúl Mulino mengatakan negaranya tidak akan berunding mengenai kendali Terusan Panama.

Foto: BBC

JAKARTA - Presiden Panama José Raúl Mulino membantah klaim presiden terpilih AS Donald Trump bahwa ada tentara Tiongkok yang ditempatkan di Terusan Panama.

Trump sempat mengancam akan mengembalikan terusan itu dalam ke kendali AS, menuduh Panama "merampok" AS dengan mengenakan tarif pengiriman yang tinggi.

Dalam pesan yang diunggah di akun Truth Social miliknya pada hari Rabu, Trump menulis: "Selamat Natal untuk semuanya, termasuk kepada para prajurit Tiongkok yang hebat, yang dengan penuh kasih sayang, tetapi secara ilegal, mengoperasikan Terusan Panama".

Mulino menyebut klaim tersebut "tidak masuk akal" dan mengatakan bahwa "sama sekali tidak ada campur tangan Tiongkok".

Dilaporkan BBC, José Raúl Mulino mengatakan negaranya tidak akan berunding mengenai kendali Terusan Panama

"Tidak ada satu pun tentara Tiongkok di terusan itu," katanya kepada wartawan di Kota Panama.

Mulino juga menolak kemungkinan mengurangi biaya tol untuk kapal-kapal AS atau menyerahkan kendali atas terusan tersebut, jalur pelayaran utama yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik.

"Kanal itu milik Panama dan milik orang Panama. Tidak ada kemungkinan untuk membuka pembicaraan apa pun mengenai realitas ini," katanya.

Setelah memutuskan hubungan dengan Taiwan, Panama menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok pada tahun 2017, dan Mulino mengatakan hubungan antara kedua negara tersebut "saling menghormati, terkelola dengan baik … dalam hal kepentingan kedua negara."

Komentarnya muncul sehari setelah Trump mengatakan dia akan mencalonkan seorang anggota parlemen Florida untuk menjadi duta besarnya untuk Panama.

Kevin Marino Cabrera, seorang komisaris Republik di Miami-Dade County, bekerja untuk kampanye Trump tahun 2020 dan tahun ini menjadi perwakilan Florida untuk Komite Nasional Republik.

Saat mengumumkan pilihannya dalam sebuah posting Hari Natal di jaringan sosial Truth miliknya, Trump mengatakan Cabrera "akan melakukan pekerjaan yang fantastis dalam mewakili kepentingan Negara kita di Panama!".

Presiden terpilih itu juga mengulangi klaim bahwa Panama "merampok kita".

Pada hari Minggu, Trump mengatakan kepada sekelompok aktivis konservatif, "Biaya yang dibebankan oleh Panama sungguh menggelikan, sangat tidak adil."

Jika tarif pengiriman tidak diturunkan, Trump berkata, "kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami, secara penuh, cepat, dan tanpa pertanyaan".

Trump juga mengatakan dia tidak ingin Terusan Panama "jatuh ke tangan yang salah" dan secara khusus mengutip Tiongkok.

Tiongkok adalah pengguna Terusan Panama terbesar kedua setelah AS, menurut data, dan juga memiliki investasi besar di negara Amerika Tengah tersebut.

Pada Hari Natal, Trump mengirimkan lusinan pesan yang membela kebijakan dan pencalonannya, dan mengulangi saran agar AS mencaplok Greenland dan Kanada.

Tidak jelas seberapa serius Trump mengenai langkah teritorial tersebut, atau bagaimana langkah itu akan dilaksanakan.

Hingga 14.000 kapal melintasi terusan sepanjang 51 mil (82 km) setiap tahun, termasuk kapal kontainer yang membawa mobil, gas alam dan barang lainnya, serta kapal militer.

Terusan ini dibangun pada awal tahun 1900-an. AS mempertahankan kendali atas zona terusan tersebut hingga tahun 1977, ketika perjanjian secara bertahap menyerahkan kembali wilayah tersebut kepada Panama. Setelah periode kendali bersama, Panama mengambil alih kendali tunggal pada tahun 1999.

Biaya transit kanal telah meningkat selama setahun terakhir karena kekeringan bersejarah, menurut situs web industri pelayaran Lloyd's List.

Sebuah perusahaan yang berpusat di Hong Kong, CK Hutchison Holdings, mengelola dua pelabuhan di pintu masuk terusan.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Lili Lestari

Tag Terkait:

Bagikan: