Triwulan I-2022, Sektor Transportasi dan Pergudangan Tumbuh Positif
Karung-karung berisi kopi tertata rapih di gudang penyimpanan-PPI terus ekspor kopi ke Mesir dengan ekspor yang terakhir untuk tahun ini sebanyak 120 ton pada Desember 2021.
Foto: ANTARAHO-PT PPIJAKARTA - Mulai bergeraknya perekonomian di Tanah Air pasca Pandemi Covid-19 ternyata mendorong sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh positif awal tahun ini.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi mengatakan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut ekonomi Indonesia pada triwulan I-2022 tumbuh sebesar 5,01 persen (y-on-y). Berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB), perekonomian Indonesia triwulan I-2022 mencapai Rp4.513,0 triliun atas dasar harga berlaku.
"Dari jumlah tersebut beberapa lapangan usaha, Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,79 persen (y-on-y). Dimana pertumbuhan sektor logistik yang tinggi itu didorong terutama oleh pertumbuhan lapangan usaha Perdagangan (5,71 persen), Industri Pengolahan (5,07 persen) dan Konstruksi (4,83 persen)," kata Setijadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/5).
Dia menambahkan pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan juga dipacu oleh pertumbuhan ekspor (16,22 persen) dan impor (15,03 persen). Dan pada triwulan I-2022, moda transportasi laut turun sebesar 0,59 persen dan moda transportasi rel naik 14,16 persen. Jika dilihat secara q-to-q, moda transportasi laut turun sebesar 1,41 persen dan moda transportasi rel turun 6,33 persen.
Menurut Setijadi pada triwulan I-2022 itu, jumlah barang yang diangkut dengan moda transportasi rel naik sebesar 14,16 persen menjadi 13,47 juta ton, sedangkan jumlah barang yang diangkut dengan moda transportasi laut turun 0,59 persen atau menjadi 78,06 juta ton dibanding periode yang sama tahun 2021.
"Volume angkutan barang dengan moda transportasi rel dan moda transportasi laut mengalami penurunan, sementara sektor logistik menunjukkan pertumbuhan signifikan. SCI menganalisis kondisi di atas terjadi karena pengangkutan barang pada periode tersebut semakin didominasi oleh moda transportasi jalan (trucking), seperti yang terjadi selama ini," katanya.
Setijadi juga menjelaskan berdasarkan data BPS tahun 2021, misalnya, moda transportasi jalan berkontribusi terhadap PDB subsektor transportasi sebesar 69,38 persen, sementara moda transportasi laut sebesar 8,71 persen dan moda transportasi rel 1,38 persen.
Setijadi menyatakan pengembangan sistem transportasi multimoda harus dilakukan dengan perencanaan secara terpadu. Secara khusus, perlu perbaikan fasilitas dan proses di simpul-simpul transportasi seperti pelabuhan, bandara, dan terminal barang kereta api.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
Berita Terkini
- Diharapkan Berdampak Turunkan Harga Tiket saat Natal dan Tahun Baru, PT Angkasa Pura Turunkan Biaya Pelayanan Penumpang 50 Persen
- Polisi Tangkap Dua Tersangka Baru Judi Online, Berperan sebagai Agen dan TPPU
- Salah: Laga Liverpool Lawan City Kemungkinan Jadi Pertandingan Terakhir
- 5 Kafe Kekinian di Jakarta Cocok untuk Santai dan Bekerja, Ada yang Kids Friendly Banget!
- Arne Slot Tak Merasa Kasihan ke Pep Guardiola yang Tengah di Periode Sulit