Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Transplantasi Rambut Lagi Tren, Ketahui Dulu Risikonya

Foto : antara

Vokalis grup Slank, Kaka, percaya diri usai menjalani transplantasi rambut.

A   A   A   Pengaturan Font

Penipisan rambut dan kebotakan masih mendapat stigma buruk sehingga makin banyak orang memilih transplantasi rambut.

Adam Taylor, Lancaster University

Kerontokan rambut bisa memengaruhi fase tertentu dalam hidup seseorang. Meski kondisi ini umum terjadi, transplantasi rambut untuk mengatasi kebotakan merupakan bisnis menggiurkan yang menggaet banyak peminat.

Di Eropa, contohnya, minat terhadap transplantasi rambut meningkat 240% antara tahun 2010 dan 2021. Turki menjadi destinasi paling populer untuk transplantasi rambut sehingga beberapa orang memelesetkan nama Turkey Airlines, maskapai penerbangan terbesar di negara itu menjadi "Turkey Hairlines".

Kerontokan rambut merupakan kondisi yang normal. Manusia biasanya kehilangan sekitar 50-100 helai rambut setiap hari-yang kemudian akan tumbuh kembali. Namun, pertumbuhan rambut akan melambat seiring bertambahnya usia seperti bagian tubuh lainnya.

Aktivitas kelenjar sebasea yang berperan menghasilkan minyak dan membuat rambut berkilau akan berkurang sehingga rambut tampak lebih kusam. Produktivitas beberapa folikel rambut, tempat tumbuhnya rambut juga menurun, membuat rambut lebih tipis dan beberapa di antaranya mungkin berhenti sama sekali sehingga rambut kian jarang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top