Transplantasi Rambut Lagi Tren, Ketahui Dulu Risikonya
Vokalis grup Slank, Kaka, percaya diri usai menjalani transplantasi rambut.
Seberapa efektif tumbuhkan rambut?
Keberhasilan jangka panjang transplantasi rambut bervariasi. Studi menunjukkan bahwa setahun setelah operasi, 90% pasien mengalami pertumbuhan rambut yang baik-tetapi angka ini turun menjadi 9% setelah empat tahun berselang.
Banyak faktor yang memengaruhi hasil transplantasi rambut, termasuk usia, kebiasaan merokok, kerusakan kulit kepala akibat sinar matahari, hingga diabetes. Karena itu, penting untuk mematuhi panduan pemulihan setelah operasi dari dokter. Meskipun beberapa klinik mempromosikan transplantasi rambut "tanpa rasa sakit", nyatanya proses pemulihannya berisiko menimbulkan ketidaknyamanan dan sering kali merepotkan.
Kendati ada pemberian obat bius untuk hilangkan rasa sakit (anestesi) selama transplantasi rambut, tetapi kulit kepala dapat bengkak dan nyeri setelahnya sehingga menyebabkan waktu pemulihan yang lama. Pasien disarankan untuk tidak bekerja selama dua minggu dan menghindari aktivitas berat selama cangkok rambut masih rapuh dan belum aman. Diperlukan waktu sekitar sepuluh hingga 18 bulan untuk bisa melihat hasil transplantasi secara utuh.
Transplantasi rambut mungkin merupakan pilihan yang populer bagi orang-orang yang mengkhawatirkan kerontokan rambut, tetapi melakukannya merupakan sebuah keputusan besar dan tidak boleh dianggap enteng. Jika kamu berminat menjalani tanam rambut, lakukan riset terlebih dahulu agar kamu mendapatkan dokter bedah yang benar-benar memiliki kualifikasi tinggi. Pastikan pula patuhi panduan pemulihan dari dokter agar memperoleh hasil terbaik.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya