
TransNusa Jadi Pemakai Pesawat Jet Buatan Dalam Negeri Pertama Tiongkok
Jangkauan penerbangan ARJ21 standar adalah antara 2.225 kilometer dan 3.700 2.225 kilometer, yang memenuhi persyaratan tujuan penghubung melalui satu atau lebih bandara pusat, serta dari kota pusat ke kota kecil.
Foto: IstimewaBEIJING - Tiongkok pada Minggu (18/12), mengirimkan pesawat jet penumpang buatan dalam negeri pertama, ARJ21, ke maskapai Indonesia, TransNusa.
Dilansir oleh South China Morning Post, pesawat ARJ21 dirancang dengan 95 kursi, semua kelas ekonomi, dengan warna tampilan luar biru, kuning dan hijau.
"Jangkauan penerbangan ARJ21 standar adalah antara 2.225 kilometer dan 3.700 2.225 kilometer, yang memenuhi persyaratan tujuan penghubung melalui satu atau lebih bandara pusat, serta dari kota pusat ke kota kecil dan menengah tetangga lainnya," kata pabrikannya, Perusahaan Pesawat Komersial Tiongkok (The Commercial Aircraft Corporation of China/Comac) dalam sebuah pernyataan.
"Maskapai berbiaya rendah Indonesia seharusnya mengambil pesawat tersebut akhir tahun lalu,yang pertama dari 30 pesawat tersebut berasal dari Comac. Namun karena pandemi dan penangguhan penerbangan TransNusa, pengiriman ditunda," ujar penyedia intelijen penerbangan yang berbasis di Swiss, ch-aviation.com.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 RI-Jepang Perluas Kerja Sama di Bidang “Startup” dan EBT
- 2 Jadwal Liga 1 Indonesia Pekan ke-26: Jamu Persik, Persib Berpeluang Jaga Jarak dari Dewa United
- 3 Bukan Penentu Kelulusan, Mendikdasmen: TKA Pengganti UN Tidak Wajib
- 4 Tiongkok Mengeklaim Telah Menemukan Sumber Energi “Tak Terbatas”
- 5 DPR dan Jampidsus Kejagung Gelar Rapat Bahas Korupsi Pertamina
Berita Terkini
-
Rapat Paripurna DPR Setujui Laporan Komisi II terkait Evaluasi Pimpinan DKPP
-
DPR RI Setujui Bentuk Pansus RUU Pengelolaan Ruang Udara, Sejauh Ini Pelanggaran di Ruang Udara Nasional Terus Terjadi
-
Pemungutan Suara Ulang Pilkada 2024 saat Ramadan Harus Diimbangi Pengawasan Ketat
-
Koperasi Harus Menjadi Instrumen Demokratisasi Pangan di Desa
-
Jakarta Perlu Memanfaatkan “Pocket Garden”