Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Energi Ramah Lingkungan

Transformasi Hijau Thailand dengan Proyek PLTH Terapung

Foto : JACK TAYLOR / AFP

MENUJU ENERGI BERSIH I Panel surya terapung untuk pertanian hidro-solar Sirindhorn Dam yang dijalankan oleh Otoritas Pembangkit Listrik Thailand (EGAT) terlihat di Ubon Ratchathani, beberapa waktu lalu. Panel surya mengapung di timur laut Thailand menandai upaya kerajaan menuju energi bersih karena mencari netralitas karbon pada 2050.

A   A   A   Pengaturan Font

SIRINDHORN - Ratusan ribu panel surya berukuran besar mengapung di perairan timur laut Thailand, menandai upaya kerajaan menuju energi bersih dan netral karbon pada 2050. Instalasi berukuran 720.000 meter persegi di Bendungan Sirindhorn adalah sistem hibrida yang mengubah sinar matahari menjadi listrik di siang hari dan menghasilkan tenaga air di malam hari.

Disebut pihak berwenang setempat sebagai "pembangkit hidro solar terapung terbesar di dunia" proyek Bendungan Sirindhorn di provinsi timur laut Ubon Ratchathani adalah yang pertama dari 15 pertanian sejenis yang direncanakan Thailand untuk dibangun pada tahun 2037.

Kerajaan Thailand meningkatkan upaya untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil. Pada konferensi iklim COP26 di Glasgow 2021, Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha menetapkan target netral karbon pada 2050 diikuti dengan emisi rumah kaca nol pada tahun 2065.

Pembangkit listrik tenaga hibrida hidro surya (air dan matahari) Bendungan Sirindhorn yang mulai beroperasi Oktober 2021, memiliki lebih dari 144.000 panel surya atau setara dengan ukuran 70 lapangan sepak bola dan dapat menghasilkan listrik 45 Megawatt.

"Kami dapat mengeklaim 45 megawatt yang dikombinasikan dengan tenaga air dan sistem manajemen energi untuk tenaga surya dan tenaga air ini adalah proyek pertama dan terbesar di dunia," kata Wakil Gubernur Otoritas Pembangkit Listrik Thailand (EGAT), Prasertsak Cherngchawano, kepada AFP, baru-baru ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top