Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mapeed Bali

Tradisi Syukuran yang Beda Pelaksanaan Sama Tujuan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jika menengok ke belakang, dulu warga bebas berkreasi menuangkan ide-ide seninya lewat banten yang akan dijunjung saat Mapeed. Dan, buah-buahan impor seperti apel dan jeruk seolah menjadi bahan wajib untuk banten Mapeed ini. Bahkan berbagai merek minuman kaleng pun turut menghiasi banten. Bukan hanya itu, ada beberapa warga membuat banten dengan tinggi yang melebihi tinggi banten warga pada umumnya, berkisar 100 cm - 125 cm. Tak peduli biaya yang mesti dikeluarkan lumayan besar, yang penting bantennya tampak cantik dan tampil beda.

Bercermin dari tradisi serupa di desa-desa lainnya, akhirnya ada beberapa hal yang kemudian diadopsi dan disederhanakan, untuk menekan biaya. Misalnya, wanci (dulang) yang digunakan seragam, begitu pula bahan-bahan untuk banten menggunakan jajan serta buah lokal. Ukuran tinggi banten dipangkas menjadi rata-rata 55-60 cm. Tanpa mengurangi kreativitas warga, adanya aturan seperti itu tentu meringankan beban masyarakat.

"Sederhana namun tetap hias dan cantik," ujar Nyoman Warti, salah seorang warga yang menonton iring-iringan peed di jaba Pura Penataran Sasih. pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top