
Tradisi Panas Gandong Dua Negeri Rawat Budaya di Maluku
Foto: AntaraAMBON - Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyatakan tradisi Panas Gandong (saudara) dua negeri Rumahkay, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Negeri Rutong, Kota Ambon, merupakan momentum rawat budaya di Provinsi Maluku.
"Tradisi Panas Gandong adalah simbol kebersamaan yang harus terus dijaga, karena acara ini menggambarkan kekuatan tradisi yang tidak hanya melibatkan masyarakat setempat, tetapi juga memperlihatkan bahwa Maluku adalah provinsi yang kaya akan budaya dan adat istiadat," katanya di Rumahkay, Selasa.
Ia mengatakan momentum tradisi Panas Gandong dilakukan di awal masa pengabdian sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Abdullah Vanath menghadiri tradisi budaya Panas Gandong (saudara) dua negeri Rumahkay, Kabupaten Seram Bagian Barat, dan Negeri Rutong, Kota Ambon, di Rumahkay, Selasa (18/3). ANTARA/ Penina F Mayaut.
Gubernur mengajak seluruh pihak untuk merevitalisasi kembali semangat dan nilai-nilai budaya serta adat istiadat bersama untuk bangun negeri adat.
“Mari bersama dengan semangat orang basudara (saudara) di Maluku dengan simbol kebersamaan potong di kuku rasa di daging, ale (kamu) rasa beta (saya) rasa, sagu salempeng di bage dua,” ujarnya.
Salah satu visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku dalam Sapta Cita Lawamena, yakni penataan dan revitalisasi lembaga sosial kemasyarakatan, dalam semangat hidup orang basudara, yang berbasis adat budaya dan kearifan lokal.
“Pembangunan fisik penting, tetapi jauh lebih penting bagaimana merekatkan hubungan persaudaraan pela gandong. Kami bertekad akan memperjuangkan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Ia menyatakan tradisi Panas Gandong terus dipelihara kedua negeri adat ini sejak tahun 1941, setiap lima tahun secara bergantian saling mengunjungi saudara di dua negeri.
“Tahun 2020, dilaksanakan di Negeri Rutong dan tahun ini, gandong adik mengunjungi gandong kakak di Negeri Rumahkay,” katanya.
Tradisi ini merupakan bagian dari kekayaan budaya lokal yang patut untuk terus dijaga sebagai sebuah aset dalam membangun kebersamaan.
Gubernur berharap tradisi Panas Gandong ini dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda agar ikatan Gandong antara Negeri Rumahkay dan Negeri Rutong dapat tetap lestari, kokoh dan abadi.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat, masyarakat Negeri Rumahkay dan Rutong, panitia pelaksana serta semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini,” ujarnya. Ant
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
- 4 RPP Keamanan Pangan Digodok, Bapanas Siap Dukung Prosesnya
- 5 BEI Catat Ada 25 Perusahaan Beraset Besar Antre IPO di Pasar Modal, Apa Saja?
Berita Terkini
-
OECD Perkirakan Laju PDB Global Melemah pada 2025-2026
-
AS Keluar dari Koalisi Investigasi Kejahatan Perang Russia
-
Indonesia Harus Manfaatkan ‘Resetting’ Ekonomi Global
-
PBB Ingatkan Kekurangan Pangan di Kamp Pengungsi Sudan
-
Gelar Buka Puasa Bersama, Fraksi PKS Apresiasi Awak Media dan Santuni Anak Yatim