Tiongkok Wanti-Wanti AS
Kawal Bomber Tiongkok Jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Taiwan sedang mengawal pesawat H-6 milik Angkatan Udara Tiongkok, saat pesawat bomber itu mengudara di atas Selat Bashi beberapa waktu lalu. AFP/TAIWAN DEFENCE MINISTRY
Foto: A FP/TAIWAN DEFENCE MINISTRYBEIJING - Tiongkok telah memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar "tidak bermain-main dengan api" terkait Taiwan setelah Kementerian Luar Negeri AS memperbarui pedomannya yang mengurangi pembatasan pertemuan antara pejabat AS dan rekan-rekan mereka dari Taipei.
Peringatan itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (13/4).
"Kami mendesak AS untuk segera menghentikan segala bentuk kontak resmi AS-Taiwan, menangani masalah ini dengan hati-hati dan tepat dan tidak mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan prokemerdekaan Taiwan, agar tidak mempengaruhi dan merusak hubungan Tiongkok-AS serta perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan," demikian pernyataan Zhao Lijian.
- Baca Juga: 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah
- Baca Juga: PBB Serukan Pemilu yang Bebas dan Adil di Suriah
Seruan Zhao Lijian ini mengulang peringatan dari Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, dalam pernyataan pers tahunan yang dibacakan bulan lalu yang meminta agar AS berhati-hati dan tak melewati batas serta tak bermain api terkait isu Taiwan. "Tak ada ruang bagi kompromi atau konsesi atas klaim kedaulatan Tiongkok atas Taiwan," ucap Menlu Wang Yi.
Taiwan merupakan isu teritorial dan diplomatik paling sensitif bagi Tiongkok dan kerap jadi sumber perselisihan antara Washington DC dan Beijing. Tiongkok mengklaim Taiwan merupakan bagian dari teritorinya yang suatu waktu akan kembali bergabung dan tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekerasan untuk bisa membawa pulau yang diperintah secara demokratis itu di bawah kendalinya.
Komentar Zhao Lijian muncul setelah AS pada Jumat (9/4) pekan lalu memutuskan untuk memperbarui panduannya untuk memperdalam hubungan dengan Taiwan, dalam sebuah langkah yang menunjukkan kesediaan Presiden Joe Biden untuk meresmikan dukungan AS yang semakin vokal untuk Taiwan.
Dalam panduan baru ini akan dihilangkan beberapa aturan berbelit-belit yang membatasi urusan dengan Taiwan termasuk pertemuan tatap muka.
Beberapa hari sebelum akhir masa kepresidenan mantan Presiden Donald Trump pada Januari, mantan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengumumkan bahwa ia mencabut pembatasan kontak antara pejabat AS dan rekan-rekan Taiwan mereka.
AS adalah pendukung internasional dan pemasok senjata terpenting bagi Taiwan dan berdasarkan Undang-Undang Hubungan Taiwan pada 1979, AS diwajibkan untuk menyediakan bantuan bagi Taiwan agar bisa mempertahankan diri.
Tingkatkan Aktivitas
Saat Washington DC mengupayakan hubungan yang lebih dekat dengan Taipei, Tiongkok terus meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan dalam beberapa bulan terakhir. Pada Senin (12/4) lalu, Taiwan melaporkan bahwa Tiongkok telah mengerahkan pesawat militer dengan jumlah paling banyak yaitu sebanyak 25 pesawat, termasuk jet tempur dan pesawat bomber berkemampuan nuklir, ke zona pertahanan udara Taiwan.
Akibat pengerahan pesawat militer itu, Angkatan Udara Taiwan menanggapi dengan mengirimkan pesawat patroli dan melacak pesawat Tiongkok dengan sistem pertahanan misil.
Di masa lalu, Tiongkok mengatakan bahwa misi semacam ini bertujuan untuk melindungi kedaulatan negara dan menangani "kolusi" antara Taipei dan Washington DC. Tiongkok yakin bahwa AS telah berkolusi dengan Taiwan untuk menantang Beijing dan mendukung Taipei untuk mendeklarasikan kemerdekaannya secara resmi.
Pada Minggu (11/4) lalu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa AS amat prihatin atas tindakan agresif Tiongkok terhadap Taiwan dan memperingatkan itu akan menjadi "kesalahan serius" bagi siapa pun yang mencoba mengubah status quo di Pasifik barat dengan paksaan. AFP/Bloomberg/AlJazeera/I-1
Berita Trending
- 1 Satu Dekade Transformasi, BPJS Ketenagakerjaan Torehkan Capaian Positif
- 2 Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
- 3 Pengamat: Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Dieksploitasi "Pemain" Judol
- 4 KPI Minta Siaran Lagu ‘Indonesia Raya’ di Televisi dan Radio Digalakkan
- 5 Ini Sejumlah Kebijakan untuk Pengaturan Mobilitas Natal dan Tahun Baru