Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 15 Jul 2023, 12:01 WIB

Tiongkok Unjuk Kekuatan Jelang Latihan Militer Tahunan Taiwan

Kapal perang AL Tiongkok Zhanjiang 165 (kanan), kapal perang AL Rusia Sovershennyy 333 (kedua kanan), kapal perang AL Singapura RSS Sovereign 16 (kedua kiri) melakukan manuvra taktis dalam fase laut Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 di Selat Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (8/6/2023).

Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat

TAIPEI - Tiongkok memamerkan kekuatan militernya dengan melakukan latihan operasi militer gabungan di laut, menjelang latihan perang tahunan yang akan dilaksanakan Taiwan pada akhir Juli untuk mensimulasikan cara untuk mematahkan blokade Tiongkok.

Tiongkok menganggap Taiwan, wilayah kepulauan yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, sebagai bagian dari negara beribu kota di Beijing tersebut.

Untuk menekan Taiwan agar menerima klaim ini, Tiongkok telah melakukan latihan militer rutin di sekitar wilayah kepulauan tersebut selama tiga tahun terakhir.

Sejak Selasa (11/7), Tiongkok telah mengirimkan puluhan pesawat tempur, pengebom, serta jenis pesawat lainnya, termasuk pesawat nirawak, menuju selatan Taiwan, kata kementerian pertahanan Taiwan.

Beberapa dari pesawat itu terbang melintasi Selat Bashi, yang memisahkan Taiwan dengan Filipina, untuk berjaga bersama kapal-kapal perang Tiongkok, lanjut kementerian tersebut.

Sementara itu, beberapa pesawat lainnya terbang melewati garis batas tengah Selat Taiwan dan mendekati zona tambahan (contiguous zone) Taiwan.

Para pejabat keamanan Taiwan menyebut aksi ini sebagai "tindakan yang mengganggu".

Garis batas tengah Selat Taiwan dianggap sebagai wilayah penyanggatak resmi yang memisahkan Taiwan dan Tiongkok, sedangkan zona tambahan Taiwan meliputi 24 mil laut lepas pantai wilayah kepulauan tersebut.

Chieh Chung, seorang peneliti bidang militer di National Policy Foundation -- sebuah lembaga pemikir asal Taiwan --, mengatakan bahwa melakukan latihan misi jarak jauh merupakan hal yang penting bagi Tiongkok karena mereka akan menerapkan "mode pertempuran utama" dalam konflik apa pun.

"Tiongkok beranggapan bahwa upaya untuk menerobos rangkaian pulau pertama merupakan tujuan taktis yang penting," lanjutnya, merujuk pada rangkaian pulau yang berbatasan dengan wilayah perairan Tiongkok yang membentang dari kepulauan Jepang, Taiwan, Filipina, hingga Kalimantan.

Kementerian Pertahanan Tiongkok tidak merespons permintaan Reuters untuk memberikan komentar mengenai hal ini.

Sementara itu, saat ditanya mengenai pelaksanaan latihan militer tersebut pada Kamis (13/7), Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan, "Tekad dan keteguhan hati rakyat Tiongkok tidak akan goyah untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah Tiongkok."

Latihan perang tahunan Taiwan, yang dinamakan Han Kuang, akan berlangsung pada pekan terakhir bulan ini.

Latihan kali ini akan berfokus untuk mempertahankan bandara internasional utama Taiwan dan menjaga jalur transportasi laut tetap terbuka jika Tiongkok melakukan blokade.

Pada April 2023, setelah presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu dengan Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy, Tiongkok berlatih untuk melancarkan serangan secara presisi dan blokade di sekitar wilayah kepulauan tersebut.

Seorang pejabat keamanan senior Taiwan, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa aktivitas yang dilakukan Tiongkok tersebut merupakan bagian dari perang psikologis melawan pemerintahnya.

"Mereka (Tiongkok) meningkatkan aktivitas militernya untuk menciptakan kesan seolah-olah pertahanan nasional Taiwan tidak berguna," ujarnya.

Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 6 Juli mengunjungi markas Komando Militer Timur (Eastern Theatre Command), yang bertanggung jawab atas wilayah di sekitar Taiwan, dan memperingatkan akan timbulnya "periode baru gejolak dan perubahan dunia", media resmi setempat melaporkan.

Sebuah pesawat patroli Angkatan Laut AS pada Kamis (13/7) terbang melalui Selat Taiwan dengan dipantau oleh beberapa pesawat jet Tiongkok, sehingga meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Tiongkok secara rutin mengecam aktivitas militer AS di daerah itu dan menyebutnya sebagai tindakan provokasi.

Militer Taiwan pada pekan ini mengunggah sebuah video di media sosial yang menunjukkan beberapa pesawat tempur lepas landas, rudal-rudal ditembakan dari kapal perang, serta rentetan artileri.

Sebuah keterangan dalam video tersebut bertuliskan, "Kami bertekad untuk melindungi wilayah kami."

Su Tzu-yun, peneliti dari lembaga pemikir di bidang militer asal Taiwan -- Institute for National Defence and Security Research -- mengatakan bahwa dilihat dari jenis pesawat yang digunakan, pemerintah Tiongkok juga melibatkan Komando Militer Selatan (Southern Theatre Command), yang bertanggung jawab atas Laut Tiongkok Selatan, dalam latihan kali ini.

Ia berpendapat bahwa upaya ini dilakukan untuk mengasah kemampuan untuk melakukan operasi gabungan lintas komando militer.

"Komando Militer Timur sudah memiliki cukup pengalaman, tetapi Komando Militer Selatan masih membutuhkan pelatihan untuk memberikan dukungan jarak jauh," tambahnya.

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.