Tiongkok: Pengerahan Misil AS di Filipina Rusak Perdamaian
Patroli Maritim l Dua personel Penjaga Pantai Filipina tengah mengamati kapal Penjaga Pantai Tiongkok ketika berlayar di perairan dekat Second Thomas Shoal di LTS pada November lalu. Pada Sabtu (28/9), Tiongkok menyatakan bahwa AL dan AU mereka sedang melakukan patroli di sekitar terumbu karang yang menjadi titik konflik di LTS.
Foto: AFP/JAM STA ROSASHANGHAI - Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, pada Minggu (29/9) mengatakan bahwa pengerahan misil jarak menengah oleh Amerika Serikat (AS) di Filipina telah merusak perdamaian dan stabilitas regional.
"Pengerahan sistem misil ini tidak sesuai dengan kepentingan negara-negara regional," ucap Menlu Wang seperti dikutip dari situs web Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
AS mengerahkan sistem misil Typhon, yang dapat dilengkapi dengan misil jelajah yang mampu menyerang target-target di Tiongkok di Filipina tahun ini. Tiongkok telah menuntut penarikan sistem misil tersebut dan Russia telah bergabung dalam mengutuk pengerahan pertama sistem misil tersebut ke Indo-Pasifik serta menuduh Washington DC telah memicu perlombaan senjata.
Saat ini Filipina merupakan bagian penting dari strategi AS di Asia dan akan menjadi titik persiapan yang sangat diperlukan bagi militer untuk membantu Taiwan jika terjadi serangan Tiongkok.
Sementara itu Angkatan Laut dan Angkatan Udara Tiongkok pada Sabtu (28/9) dilaporkan tengah melakukan patroli di sekitar terumbu karang yang menjadi titik konfrontasi di Laut Tiongkok Selatan (LTS), setelah terjadi serangkaian ketegangan dengan negara-negara termasuk Filipina di jalur perairan yang disengketakan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Beijing mengklaim hampir seluruh LTS, menepis klaim saingan dari beberapa negara Asia tenggara, termasuk Filipina, dan keputusan internasional bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.
Klaimnya mencakup perairan sekitar Scarborough Shoal yang direbut Beijing dari Manila pada tahun 2012, tempat Komando Armada Wilayah Selatan militer Tiongkok mengadakan patroli udara dan laut.
Beijing mengatakan kegiatan pelatihan di sekitar beting tersebut meliputi latihan pengintaian, peringatan dini, dan patroli udara-laut.
"Negara-negara tertentu di luar kawasan ini tengah menimbulkan masalah di LTS, yang menciptakan ketidakstabilan di kawasan tersebut," kata Komando Armada Wilayah Selatan Tiongkok dalam sebuah pernyataan. "Tiongkok memegang kedaulatan yang tak terbantahkan atas Scarborough Shoal dan perairan di sekitarnya," imbuh mereka. Ketegangan antara Tiongkok dan Filipina juga meningkat dalam beberapa bulan terakhir selama serangkaian konfrontasi di perairan sekitar Second Thomas Shoal dan Sabina Shoal yang disengketakan.
Pada Juli lalu, kedua belah pihak mengatakan mereka telah mencapai kesepakatan sementara mengenai misi pengiriman pasokan ulang ke kapal Filipina, BRP Sierra Madre, yang sengaja dikandaskan di Second Thomas Shoal dan kini menjadi posko perbatasan yang menampung satu garnisun tentara Filipina, untuk tujuan menegaskan klaim Manila atas terumbu karang tersebut.
Aktivitas Maritim
Pada saat bersamaan pada akhir pekan lalu Australia dan Filipina mengatakan militer mereka akan melakukan aktivitas maritim bersama dengan Jepang, New Zealand, dan AS di zona ekonomi eksklusif Filipina, yang mencakup salah satu lokasi paling sensitif di Asia.
"Aktivitas kerja sama maritim menunjukkan komitmen kolektif kita untuk memperkuat kerja sama regional dan internasional guna mendukung Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera," kata Kementerian Pertahanan Australia dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (28/9).
Latihan gabungan ini dilakukan setelah serangkaian konfrontasi udara dan laut antara Filipina dan Tiongkok, yang telah berselisih mengenai wilayah sengketa di LTS, termasuk Scarborough Shoal, salah satu fitur yang paling diperebutkan di Asia dimana atol tersebut telah diduduki oleh Penjaga Pantai Tiongkok selama lebih dari satu dekade.
Pada 25 September lalu, kapal Angkatan Laut New Zealand dan Australia berlayar melalui Selat Taiwan, bagian dari LTS, sebuah langkah yang menurut Kementerian Pertahanan Australia menunjukkan komitmen negara tersebut terhadap Indo-Pasifik yang terbuka, stabil, dan makmur.
"Australia secara konsisten menekan Tiongkok mengenai perdamaian dan stabilitas di LTS dan Selat Taiwan," kata Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Sabtu lalu. "Kami menyambut baik dimulainya kembali dialog tingkat pemimpin dan militer antara AS dan Tiongkok," imbuh Menlu Wong.AFP/ST/I-1
Berita Trending
- 1 Batas Baru Bunga Harian Pinjaman Online Mulai Diberlakukan, Catat Perubahannya
- 2 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 3 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 4 Ini Pangkostrad yang Baru
- 5 Banjir Impor Turunkan Utilisasi Industri Hingga 10 Persen
Berita Terkini
- Ilmuwan Berhasil Rancang Solusi untuk Tingkatkan Respons Terhadap Vaksin Flu
- Cegah Penularan PMK, Peternak Diimbau Batasi Transaksi Antardaerah
- Inter Milan Melaju ke Final Piala Super Italia Setelah Hajar Atalanta 2-0
- Citilink Fokus Restorasi Pesawat agar 56 Armada Dapat Terbang
- Di Tengah Ketegangan, Taiwan Cari Kemudahan Pariwisata dengan Tiongkok