Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tiongkok Memimpin Dunia dengan Menerbitkan Lebih Banyak Makalah Ilmiah Berkualitas Tinggi

Foto : Mf3D/E Getty Images

Pada 2022 peneliti Tiongkok menerbitkan lebih banyak makalah ilmiah tentang kecerdasan buatan daripada negara lain mana pun.

A   A   A   Pengaturan Font

Penelitian Wagner juga menemukan bahwa penelitian Tiongkok ternyata sangat baru dan kreatif, dan tidak hanya meniru peneliti barat. Untuk mengukur ini, tim melihat campuran disiplin ilmu yang dirujuk dalam makalah ilmiah. Semakin beragam dan beragam penelitian yang direferensikan dalam satu makalah, semakin interdisipliner dan novel yang kami anggap sebagai karya. "Kami menemukan penelitian Tiongkok sama inovatifnya dengan negara-negara berkinerja terbaik lainnya," jelasnya.


Secara keseluruhan, lanjutnya, langkah-langkah ini menunjukkan bahwa Tiongkok sekarang bukan lagi peniru atau penghasil ilmu pengetahuan berkualitas rendah. Tiongkok sekarang menjadi kekuatan ilmiah yang setara dengan AS dan Eropa, baik secara kuantitas maupun kualitas.

Ketakutan atau kolaborasi?


Kemampuan ilmiah terkait erat dengan kekuatan militer dan ekonomi. Karena hubungan ini, banyak orang di AS, mulai dari politisi hingga pakar kebijakan telah menyatakan keprihatinan bahwa kebangkitan ilmiah Tiongkok merupakan ancaman bagi AS, dan pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk memperlambat pertumbuhan Tiongkok. Chips and Science Act of 2022 baru-baru ini secara eksplisit membatasi kerja sama dengan Tiongkok di beberapa bidang penelitian dan manufaktur. Pada Oktober 2022, pemerintahan Biden memberlakukan pembatasan untuk membatasi akses Tiongkok ke teknologi utama dengan aplikasi militer.

"Sejumlah peneliti, termasuk saya, melihat ketakutan dan respons kebijakan ini berakar pada pandangan nasionalistik yang tidak sepenuhnya memetakan upaya global sains," terang Wagner.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top