Tiongkok Lancarkan Patroli Dekat Scarborough Shoal
Patroli Tiongkok l Sebuah pesawat milik Biro Perikanan Filipina terbang tak jauh dari sebuah kapal Penjaga Pantai Tiongkok yang berlayar dekat Scarborough Shoal di LTS pada September tahun lalu. Pada Rabu (7/8) Tiongkok menyatakan sedang melakukan patroli tempur di Scarborough Shoal.
Foto: AFP/Ted ALJIBEBEIJING - Tiongkok pada Rabu (7/8) melakukan patroli tempur untuk menguji kemampuan serangan di dekat terumbu karang di Laut Tiongkok Selatan (LTS), ketika Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengadakan latihan militer gabungan di perairan yang sama.
Ketegangan di jalur perairan yang disengketakan tersebut meningkat menyusul serangkaian konfrontasi yang meningkat antara kapal-kapal Tiongkok dan Filipina yang telah meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas yang dapat melibatkan AS karena perjanjian pertahanan bersama dengan Manila.
Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah LTS, mengabaikan klaim saingan dari beberapa negara Asia tenggara, termasuk Filipina, dan keputusan internasional bahwa klaim mereka tidak memiliki dasar hukum. Klaimnya mencakup perairan di sekitar Scarborough Shoal yang direbut Beijing dari Manila pada tahun 2012, tempat Komando Armada Militer Wilayah Selatan Tiongkok mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah mengadakan patroli laut dan udara gabungan.
Scarborough Shoal adalah sebuah rangkaian terumbu dan bebatuan berbentuk segitiga ini terletak 240 kilometer sebelah barat pulau utama Luzon di Filipina dan hampir 900 kilometer dari Hainan, daratan besar terdekat di Tiongkok.
Beijing mengatakan manuver tersebut untuk menguji pengintaian dan peringatan dini, mobilitas cepat, dan kemampuan serangan gabungan pasukan armada wilayah. Pengumuman itu disampaikan ketika Filipina pada Rabu meluncurkan latihan laut dan udara selama dua hari bersama Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
Militer Filipina mengatakan latihan tersebut berlangsung di sebelah barat Pulau Palawan, Filipina, yang berada di selatan Scarborough Shoal dan daratan utama terdekat dengan Kepulauan Spratly yang juga diperebutkan.
"Di antara kapal-kapal yang dikerahkan oleh empat negara besar tersebut adalah kapal penjelajah berpeluru kendali USS Lake Erie dan kapal fregat dan kapal patroli berpeluru kendali Filipina," kata militer Manila.
Juru bicara militer Filipina, Xerxes Trinidad, mengatakan laporan awal menunjukkan bahwa tidak ada jejak aktivitas militer Tiongkok di dekat Scarborough Shoal pada Rabu, selain kehadiran kapal milisi maritim Tiongkok yang lazim terjadi.
"Namun ada tiga kapal Angkatan Laut Tiongkok telah memantau latihan gabungan empat negara ini," kata dia.
Tiongkok telah lama menggunakan penjaga pantainya untuk menegaskan klaimnya di LTS, yang oleh para analis digambarkan sebagai taktik pelecehan "zona abu-abu" yang tidak bisa disebut sebagai tindakan perang.
Intimidasi
Meskipun militer Tiongkok pernah dikerahkan di dekat Scarborough Shoal di masa lalu, seorang analis mengatakan kepadaAFPbahwa tindakan pada Rabu menunjukkan mereka menjadi lebih agresif dan kuat.
"Ini dimaksudkan untuk mengintimidasi," kata Jay Batongbacal, direktur Institut Urusan Maritim dan Hukum Laut yang berbasis di Manila. "Ini jelas dimaksudkan untuk mengirim pesan, unjuk kekuatan," imbuh dia.
Bentrokan baru-baru ini antara kapal Filipina dan Tiongkok terfokus pada Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly, tempat sejumlah tentara Filipina ditempatkan di sebuah kapal angkatan laut yang sengaja dikandaskan Manila pada tahun 1999 untuk menegaskan klaimnya atas wilayah tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, Filipina dan Tiongkok menyepakati pengaturan sementara untuk misi pengiriman pasokan bagi pasukan Filipina di Second Thomas Shoal dan juga meningkatkan jumlah jalur komunikasi untuk menyelesaikan perselisihan di jalur air tersebut.
Bulan lalu, AS mengatakan akan memberikan dana militer tambahan sebesar 500 juta dollar AS kepada Filipina bagi memodernisasi angkatan bersenjatanya. Beijing menyebut langkah AS itu sebagai upaya rayuan negara-negara dari luar kawasan untuk memprovokasi konfrontasi yang hanya akan merusak stabilitas regional dan memperburuk ketegangan.AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia