![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Tingkatkan Mutu Pendidikan, Mendikdasmen Akan Terapkan “Deep Learning”
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti
Foto: antara fotoJAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti mengungkapkan upaya peningkatan mutu pendidikan untuk semua dengan implementasi deep learning.
”Pintu pertama untuk melakukan learning yang mendalam itu adalah attention, dimana perhatian ini merupakan sebuah proses yang melibatkan panca indera manusia, sehingga kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki menjadi pemantik rasa ingin tahu yang lebih jauh dalam proses belajar,” ujar Mendikdasmen Mu’ti dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat (14/2).
Lebih lanjut, ia menilai bahwa proses belajar yang mendalam merupakan bagian dari menemukan makna dari pembelajaran itu sendiri.
Melalui hal itu, lanjutnya, proses tersebut yang sebenarnya membuat orang dapat merasa gembira ketika belajar dan meraih pencerahan.
“Deep learning mendorong bagaimana belajar mampu memuliakan manusia dengan segala perbedaan kemampuan dan keahliannya,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Mu’ti menegaskan setiap manusia memiliki cara yang berbeda dalam proses belajar yang dilakukan. Untuk itu, ia menyebut setidaknya ada tiga prinsip yang melekat dalam proses deep learning.
“Prinsip pertama, yaitu mindful, dimana hal ini berarti bahwa proses yang berlangsung dilakukan dengan penuh kesadaran, dalam konteks di kelas seorang guru harus mengedepankan rasa penghormatan kepada seluruh muridnya, dan memberikan ruang kepada murid untuk menemukan cara yang efektif untuk mempelajari ilmu,” ujar Mu’ti.
Prinsip yang kedua, lanjutnya, adalah meaningful yang berarti proses menemukan makna dan manfaat dari ilmu yang di ajarkan serta mengembangkannya.
Sedangkan prinsip yang ketiga, yaitu joyful yang memiliki arti penghargaan atas penemuan makna serta segala kegunaannya serta manfaatnya untuk masyarakat.
Mu’ti menambahkan bahwa deep learning akan berjalan sukses jika materi yang diajarkan tidak terlalu banyak.
Menurutnya, materi yang didapat oleh peserta didik harus sesuai dengan ukuran kemampuan, menekankan pentingnya nilai pembelajaran, dan dapat ditransformasikan ke dalam banyak konteks.
“Nilai harus melekat pada semua mata pembelajaran, dan nilai menjadi makna utama dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, selain aspek pengetahuan dan kemampuan, deep learning juga harus mengedepankan pentingnya nilai,” kata Mu’ti.
Berita Trending
- 1 Inter Milan Bidik Puncak Klasemen Serie A
- 2 Di Forum Dunia, Presiden Prabowo Akui Tingkat Korupsi Indonesia Mengkhawatirkan
- 3 Polda Kalimantan Tengah Proses Oknum Polisi dalam Kasus Penipuan Pangkalan Gas Elpiji
- 4 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
- 5 India Incar Kesepakatan Penjualan Misil dengan Filipina Tahun Ini
Berita Terkini
-
Drone Berhulu Ledak Hantam Pelindung Radiasi PLTN Chernobyl, Ukraina Tuding Russia
-
Presiden Targetkan 6 Juta Siswa Sudah Terima Program MBG Akhir Juli 2025
-
Kapolri Dukung Swasembada Jagung Nasional Tingkatkan Ketahanan Pangan
-
The Script Sukses Gelar Konser Bertajuk Satellites World Tour di Jakarta
-
Cristiano Ronaldo, Atlet dengan Bayaran Tertinggi 2024