Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kenaikan Harga I Perusahaan Ternak Besar Disinyalir Menampung Produksi Berlebihan

Tindak Penimbun Jagung Lokal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai informasi, para peternak mengeluhkan tingginya harga jagung karena stok berkurang, sehingga mereka meragukan laporan Kementan yang mengklaim produksi jagung lokal surplus.

Presiden Peternak Layer (ayam petelur) Nasional, Ki Musbar Mesdi, menegaskan bahwa harga jagung yang sudah mencapai 5.300 rupiah per kilogram (kg) menandakan pasokan jagung di lapangan berkurang. "Ini bertolak belakang dengan kebutuhan jagung untuk bahan baku peternak yang sebesar 780 ribu ton per bulannya," kata Ki Musbar.

Alat Kontrol

Menanggapi kondisi tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan kenaikan harga di tingkat peternak karena ulah dari beberapa perusahaan peternak besar yang menyedot produksi jagung lokal secara berlebihan. Mereka menimbun jagung lokal untuk menjaga pasokan bahan baku karena perusahaan mengurangi impor gandum dari luar negeri seiring dengan melemahnya rupiah yang berakibat pada kenaikan biaya untuk impor.

Perusahaan besar jelas Amran memberi pakan ternaknya dengan mencampur gandum dan jagung lokal. Dengan kenaikan tersebut, mereka menekan biaya dengan memperbesar porsi jagung lokal, padahal, Kementan telah memberi rekomendasi impor gandum 200 ribu ton. Namun itu tidak dimanfaatkan oleh perusahaan besar karena rupiah melemah dari level 13.000 per dollar AS menjadi 15.000 rupiah per dollar AS.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top