Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kenaikan Harga I Perusahaan Ternak Besar Disinyalir Menampung Produksi Berlebihan

Tindak Penimbun Jagung Lokal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Hal itu kata Amran yang menjadi pertimbangan untuk mengimpor jagung 100 ribu ton di tengah produksi yang surplus hingga 4 juta ton dan ekspor 380 ribu ton di tahun ini. Kebijakan impor jagung tersebut kata Amran untuk melindungi peternak kecil.

"Impor jagung yang dilakukan pemerintah hanya sebagai buffer stok (penyanggah-red) dan menjadi alat kontrol harga saja," katanya. Jagung impor hanya digunakan jika harga pakan mengalami kenaikan tajam. Namun jika harga turun, pemerintah tidak akan mengelurkan jagung impor tersebut ke pasar.

"Ini baru mau impor 50 ribu ton oleh Bulog, itu pun pemerintah yang impor, bukan dilepas. Kalau harga turun, tidak mungkin dikeluarin, tidak boleh. Jadi impor sebagai alat kontrol saja," terang Amran.

Meskipun impor, dia menjamin stok jagung tidak defisit karena pekan lalu, Indonesia baru mengekspor sebanyak 380 ribu ton jagung. ers/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top