Tim Putra "Perang Saudara" di Partai Kedua
Chico Aura Dwi Wardoyo
JAKARTA - Laga "perang saudara" bakal terjadi saat tim bulu tangkis putra Indonesia bertemu Uni Emirat Arab di pertandingan kedua Kejuaraan Beregu Asia 2024. Indonesia tergabung bersama Uni Emirat Arab di Grup D sektor putra Kejuaraan Beregu Asia 2024 yang digelar 13-18 Februari di Selangor, Malaysia.
Pertandingan Rabu (14/2) menjadi partai kedua bagi Indonesia. Chico Aura Dwi Wardoyo dkk jelas lebih diunggulkan karena Uni Emirat Arab yang menjadi lawan tidak memiliki tradisi kuat di bulu tangkis. Tapi pertandingan Indonesia dan Uni Emirat Arab di fase grup lebih dari sekadar menang kalah.
Perang saudara akan terjadi karena Uni Emirat Arab diperkuat beberapa pemain Indonesia di Kejuaraan Beregu Asia 2024 ini. Dari 13 pemain putra dan putri yang dipanggil, empat pemain di antaranya berasal dari Indonesia. Tiga pemain putra dan satu pemain putri.
Pemain asal Indonesia yang memperkuat UEA adalah Imam Adi Kusuma Atmaja, Somi Romdhani, dan Kuswanto. Kemudian, Nurani Ratu Azzahra yang menjadi satu-satunya pemain putri. Perpindahan pemain dari satu negara ke negara lain memang relatif mudah di bulu tangkis. Mereka tidak perlu melibatkan alih status kewarganegaraan.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengatur bahwa pemain terbebas dari yurisdiksi salah satu anggota mereka (PBSI, untuk Indonesia) jika tinggal di negara lain selama 12 bulan. Setelah itu pemain berhak mendaftar turnamen individu melalui federasi dari negara tujuan mereka.
Setelah tiga tahun menjadi pemain terdaftar dari sebuah federasi, pemain bisa tampil dalam turnamen beregu internasional bersama negara asal federasi yang dimaksud. Periode tiga tahun ini juga berlaku sejak terakhir kali mereka memperkuat negara asal dalam turnamen antarnegara resmi, event sirkuit seperti BWF World Tour, tidak termasuk.
Di antara mereka hanya Nuraini yang pernah memperkuat tim Indonesia, dalam Kejuaraan Asia Junior 2018. Pemain asal Indonesia tidak hanya bertanding tapi juga melatih. Imam Adi Kusuma adalah salah satu contohnya. Bahkan dia telah melatih di Uni Emirat Arab sejak masih berusia 19 tahun. ben/G-1
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya