Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Tiga Tingkatan Depresi Pasca Melahirkan yang Tak Boleh Disepelekan

Foto : Freepik/Drazen Sigic

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Kelahiran bayi pertama dapat memicu berbagai emosi yang kuat, mulai dari kegembiraan dan kecemasan. Faktanya, memiliki anak pertama juga bisa mengakibatkan sesuatu yang mungkin tidak terduga, yaitu depresi.

Selama periode pasca melahirkan atau postpartum, sekitar 85 persen wanita mengalami beberapa jenis gangguan suasana hati atau mood disorder. Sebagian besar gejalanya ringan dan berumur pendek. Namun, Pusat Kesehatan Mental Wanita di Massachusetts General Hospital, Amerika melaporkan 10 hingga 15 persen wanita mengembangkan gejala depresi atau kecemasan yang lebih signifikan.

Penyakit kejiwaan pasca melahirkan biasanya dibagi menjadi tiga kategori: baby blues syndrome, postpartum depression dan psikosis postpartum.

1. Baby blues syndrome

Tampaknya sekitar 50 sampai 85 persen Ibu mengalami baby blues syndrome selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Mengingat betapa umum jenis gangguan suasana hati ini, baby blues syndrome mungkin lebih akurat dianggap sebagai perasaan sedih yang normal setelah melahirkan daripada penyakit kejiwaan.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top