Tidur Nyenyak Dapat Melindungi dari Kehilangan Memori Alzheimer
Ilustrasi
Foto: IstimewaAlzheimer merupakan penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, pembelajaran, dan perilaku. Adapun salah satu cara yang dapat membantu mencegah gejala Alzheimer yakni tidur yang berkualitas.
Tim peneliti dari University of California, Berkeley mengungkapkan bahwa tidur nyenyak atau tidur yang berkualitas dapat melindungi orang dewasa yang lebih tua dari kehilangan memori yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer.
Tidur nyenyak, juga dikenal sebagai tidur gelombang lambat non-REM, dapat bertindak sebagai penyangga terhadap penurunan kognitif dengan memberikan perlawanan terhadap protein di otak, yang disebut beta-amiloid, yang terkait dengan kehilangan memori.
Keberadaan protein dalam otak membentuk gumpalan yang disebut plak amiloid, yang mengganggu komunikasi antara sel-sel saraf otak dan berkontribusi pada kematian sel-sel ini. Hal ini pada akhirnya menyebabkan hilangnya memori.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa akumulasi protein beta-amiloid yang lebih cepat di otak berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk, demikian dilaporkan Berkeley News.
Dalam studi terbaru, yang diterbitkan dalam jurnal BMC Medicine, para peneliti menggarisbawahi bahwa tidur nyenyak dalam gelombang lambat dalam jumlah yang tinggi dapat bertindak sebagai pelindung terhadap penurunan memori pada orang dewasa yang lebih tua dengan sejumlah besar patologi penyakit Alzheimer. Para peneliti berharap penelitian ini akan membuka jalan baru untuk penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
"Dengan tingkat patologi otak tertentu, Anda tidak ditakdirkan untuk mengalami gejala kognitif atau masalah memori," kata Zsófia Zavecz, seorang peneliti pascadoktoral di UC Berkeley's Center for Human Sleep Science, dikutip dari Medical Daily, Jumat (19/5).
"Orang-orang harus menyadari bahwa, meskipun memiliki tingkat patologi tertentu, ada beberapa faktor gaya hidup tertentu yang akan membantu memoderasi dan mengurangi efeknya. Salah satu faktor tersebut adalah tidur dan, khususnya, tidur nyenyak," lanjutnya.
Banyak orang percaya bahwa pendidikan, olahraga, dan bersosialisasi dapat membantu melindungi otak dari kerusakan dan menjaga pikiran tetap kuat. Namun, hal tersebut mungkin tidak dapat melindungi Anda dari Alzheimer.
"Jika kita percaya bahwa tidur sangat penting untuk ingatan, mungkinkah tidur menjadi salah satu bagian yang hilang dalam teka-teki penjelasan yang akan memberi tahu kita dengan tepat mengapa dua orang dengan jumlah yang sama dari patologi amiloid yang ganas dan parah memiliki ingatan yang sangat berbeda?" kata Matthew Walker, seorang profesor ilmu saraf dan psikologi UC Berkeley dan penulis senior penelitian ini.
"Jika temuan ini mendukung hipotesis, maka akan sangat mendebarkan, karena tidur adalah sesuatu yang dapat kita ubah. Ini adalah faktor yang dapat dimodifikasi," tambahnya.
Para peneliti percaya bahwa hasil penelitian ini akan membuka kemungkinan untuk penelitian jangka panjang di bidang ini, yang dapat memiliki implikasi yang signifikan di masa depan.
"Salah satu keuntungan dari hasil ini adalah penerapannya pada populasi yang sangat besar di atas usia 65 tahun," ujar Zavecz.
"Dengan tidur lebih nyenyak dan melakukan yang terbaik untuk mempraktikkan kebersihan tidur yang baik, yang mudah diteliti secara online, Anda dapat memperoleh manfaat dari fungsi kompensasi terhadap jenis patologi Alzheimer ini," pungkasnya.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 4 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
- 5 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024