Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Ekonomi | The Fed Bakal Kembali Naikkan FFR pada Juli Mendatang sekitar 50-75 Bps

The Fed Fokus Kendalikan Inflasi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Bank sentral AS fokus mengerem inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan secara agresif untuk mendinginkan permintaan kredit meskipun dibayangi spekulasi resesi ekonomi di dalam negeri.

WASHINGTON - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) tetap fokus pada kebijakan moneter ketat untuk mengendalikan inflasi tinggi di negara ekonomi terbesar di dunia tersebut. Bahkan, bank sentral cenderung mengesampingkan kebijakan pro pertumbuhan.

Sejumlah pembuat kebijakan The Fed, Selasa (28/6), menjanjikan kenaikan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) lebih lanjut secara cepat untuk menurunkan inflasi tinggi. Namun, langkah tersebut memicu kekhawatiran di antara investor dan ekonom bahwa kenaikan FFR akan mendorong lonjakan bunga kredit. Tingginya biaya pinjaman akan menghambat aktivitas bisnis sehingga memicu penurunan ekonomi secara tajam.

"Banyak yang khawatir bahwa The Fed mungkin bertindak terlalu agresif dan mungkin mendorong ekonomi ke dalam resesi," kata Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, dalam wawancara di LinkedIn, Rabu (29/6) WIB. "Saya sendiri khawatir jika tidak terkendali, inflasi akan menjadi kendala dan ancaman utama bagi ekonomi AS dan ekspansi yang berkelanjutan."

Karena itu, lanjut Daly, The Fed mengerem inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan untuk mendinginkan permintaan pinjaman. Meskipun dibayangi spekulasi resesi ekonomi di dalam negeri, Daly mengakui ekonomi akan melambat tetapi tidak berhenti tumbuh.

Baca Juga :
Rupiah Masih Tertekan

Seperti diketahui, The Fed pada awal Juni ini menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) menjadi di kisaran 1,5-1,75 persen untuk memerangi inflasi yang berada pada level tertinggi 40 tahun terakhir. Kenaikan bunga acuan tersebut terbesar sejak 1994. Bahkan, The Fed diperkirakan menaikkan lagi FFR sebesar 75 bps pada bulan depan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top