Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Terobosan Ilmiah, ‘Biobanking’ Selamatkan Satwa Langka dari Kepunahan

Foto : The Conversation/San Diego Zoo

Lini sel badak putih utara yang dikumpulkan oleh San Diego Zoo Global Institute for Conservation Research.

A   A   A   Pengaturan Font

Tantangan lainnya adalah keterbatasan pengetahuan yang kita miliki tentang biologi beberapa spesies yang terancam punah. Sebagai contoh, beberapa spesies seperti kancil (Tragulus javanicus), ular pit Toba (Trimeresurus toba), dan burung hantu bertopeng Seram (Tyto almae) belum pernah dipelajari secara mendetail. Akibatnya, pengumpulan dan penyimpanan materi genetiknya bisa lebih sulit.

Karena itu, kita membutuhkan lebih banyak penelitian dan sumber daya untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Banyak negara maju mulai mendirikan institusi biobanking dan bermitra dengan lembaga penelitian, museum, kebun binatang, maupun organisasi konservasi lainnya.

Misalnya, ada lembaga CryoArks di Inggris, serta Nature's SAFE dan EAZA Biobank di Eropa dan Timur Tengah. Ada juga inisiatif biobank dari Smithsonian Institution (PSCI) dan San Diego Frozen Zoo di Amerika Serikat (AS). Semuanya adalah contoh institusi biobanking dan praktik-praktik ini terus diikuti oleh negara lainnya.

Di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama IPB University dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebenarnya memulai riset teknologi reproduksi berbantuan pada beberapa satwa seperti anoa, banteng, dan harimau sumatra.

Namun, kegiatan biobank satwa liar di tanah air baru dilakukan oleh IPB University bekerjasama dengan Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research (Leibniz-IZW) pada awal tahun 2022 dengan fokus pada penyelamatan badak Sumatra.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top