![Terobosan Baru, Berburu Kekayaan Alam Indonesia dari Udara dengan ‘Airborne DNA’](https://koran-jakarta.com/images/article/terobosan-baru-berburu-kekayaan-alam-indonesia-dari-udara-dengan-airborne-dna-230619132055.jpg)
Terobosan Baru, Berburu Kekayaan Alam Indonesia dari Udara dengan ‘Airborne DNA’
![Terobosan Baru, Berburu Kekayaan Alam Indonesia dari Udara dengan ‘Airborne DNA’](https://koran-jakarta.com/images/article/terobosan-baru-berburu-kekayaan-alam-indonesia-dari-udara-dengan-airborne-dna-230619132055.jpg)
Burung cendrawasih atau bird of paradise, spesies endemik Papua.
Selain studi keanekaragaman jenis, airborne DNA juga bisa digunakan dalam studi pemantauan invasive alien spesies (IAS) - spesies asing yang mengancam keberadaan spesies asli.
Kita juga bisa memantau pengaruh perubahan lingkungan terhadap tumbuhan. Metode ini juga diprediksi bisa digunakan untuk melihat pengaruh lingkungan yang berubah seperti climate change terhadap hewan.
Manfaat airborne DNA dan tantangan di Indonesia
Saat ini, teknik konvensional pemantauan hewan seperti kamera tersembunyi (camera trap) atau pun bioakustik (analisis suara) memiliki keterbatasan karena sangat bergantung pada kehadiran fisik hewan atau berada di daerah yang sulit dijangkau. Terlebih di Indonesia, negara dengan wilayah yang luas dan ekosistem yang beragam.
Teknik eksplorasi airborne DNA dapat mengatasi beberapa keterbatasan tersebut.
Kendati demikian, teknik ini masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan sebelum diterapkan di tanah air. Salah satunya adalah keterbatasan basis data genetik hewan Indonesia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya