Telah Dicoret DPRD DKI, Tidak Ada Program Sumur Resapan Tahun 2022
Foto: istimewaAnggaran program penanganan banjir Pemerintah Provinsi DKI untuk pembuatan sumur resapan vertikal pada 2022 dicoret Anggota DPRD DKI Jakarta.
Menurut Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Nasdem Nova Paloh, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI mempunyai usulan anggaran pembangunan sumur resapan sebesar Rp 330 miliar kepada DPRD pada KUA-PPAS 2022, namun alokasi tersebut dihapus saat pembahasan Rapat Badan Anggaran (Banggar) pada Rabu (24/11) lalu.
"Di nol kan (anggaran sumur resapan) dari forum Banggar kemarin. Jadinya tidak ada kegiatan lagi untuk sumur resapan," ujar Nova saat dihubungi di Jakarta, Rabu yang dilansir dari Antara.
Nova menuturkan anggaran tersebut dipangkas lebih dari separuh sehingga tersisa Rp120 miliar sebelum dibawa ke Rapat Banggar saat pembahasan di Komisi D DPRD DKI.
"Kalau di komisi kan kita sudah kurangi jadi Rp120 miliar. kalau di Banggar besar, kesepakatan terakhir akhirnya dinol kan," sebutnya.
Alasan pencoretan sumur resapan itu, Nova menjelaskan bahwa program drainase vertikal tak akan lagi dilaksanakan pada 2022.
Nova selanjutnya, ada sejumlah alasan anggota Banggar memutuskan menghapus seluruh anggaran sumur resapan.
Satu diantaranya, karena fungsi dari sumur resapan dinilai belum signifikan mengatasi banjir di ibu kota.
"Mungkin dari kawan-kawan ada beberapa masukan yang istilahnya di beberapa wilayah ada yang terlihat belum bisa menangani masalah banjir, terkait masalah resapan airnya gitu," ucapnya.
Respon Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Perlu diketahui, kritik soal kurang efektifnya sumur resapan beberapa kali dilontarkan anggota DPRD DKI Jakarta.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim program sumur resapan cukup efektif untuk menangani banjir di Ibu Kota. Menurutnya, sumur resapan dibuat pihaknya di tempat-tempat yang sering terjadi genangan ketika hujan melanda.
"Ya kan sudah dilihat, rasakan dua tahun ini, efektivitas sumur resapan kan cukup baik, kemudian juga dibuat kolam olakan, selain program gerebek lumpur, program pembuatan situ, embung, waduk, polder, kemudian tanggul program lainnya normalisasi, naturalisasi semua kan dibuat," kata Riza beberapa waktu lalu.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Zulfikar Ali Husen
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia