Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Teknologi "Deepfake" Bisa Jadi Masa Depan Pembuatan Konten

Foto : BBC/MBN News

Kim Joo-Ha versi “deepfake” saat hadir dalam tayangan berita di stasiun MBN News di Korsel beberapa bulan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

"Sungguh menakjubkan melihat kedalaman pemikiran orang-orang ini," ujar Papas. "Itu telah memastikan bahwa investor juga peduli tentang itu. Mereka menanyakan tentang kebijakan etika, dan bagaimana Anda memikirkannya," imbuh dia.

Lilian Edwards, guru besar ilmu hukum, inovasi, dan masyarakat di Newcastle Law School, adalah pakar deepfake. Dia mengatakan bahwa satu masalah seputar penggunaan komersial dari teknologi tersebut yang belum sepenuhnya ditangani ialah siapa yang memiliki hak atas videonya.

"Misalnya, jika wajah orang yang sudah meninggal digunakan, seperti [aktor] Steve McQueen atau [rapper] Tupac, ada perdebatan tentang apakah keluarga mereka harus memiliki hak cipta [dan mendapatkan penghasilan darinya]," kata Edwards. "Saat ini berbeda dari satu negara ke negara lain," tambah dia.

Deborah Johnson, guru besar emeritus di bidang etika terapan, University of Virginia, baru-baru ini ikut menulis artikel berjudul "What To Do About Deepfakes?" (Apa yang harus dilakukan tentang Deepfake?).

Dia berkata bahwa deepfake adalah bagian dari masalah misinformasi yang lebih besar, yang merusak kepercayaan pada institusi dan pengalaman visual - kita tidak bisa lagi mempercayai apa yang kita lihat dan dengar di internet.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top