Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pertumbuhan Ekonomi l Tarif Pesawat Penyebab DKI Inflasi 0,13 Persen

Tekanan Inflasi di Jakarta Mereda

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Penyumbang terjadinya inflasi di DKI Jakarta dikarenakan oleh kelompok harga yang diatur oleh pemerintah (administered price) yang mengalami sedikit kenaikan.

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta menyatakan pencapaian inflasi di Ibu Kota semakin mereda seiring berlalunya periode Idul Fitri pada Juni dan Juli. Bulan Agustus 2017, tercatat inflasi DKI Jakarta menurun menjadi 0,13 persen (month to month/mtm) dan lebih rendah dari rata-rata tiga tahun sebelumnya (0,34 persen mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Fadjar Majardi mengatakan rendahnya tekanan inflasi di Ibu Kota disebabkan oleh deflasi pada kelompok harga bergejolak (volatile food). Khususnya koreksi harga pada komoditas yang tergabung pada subkelompok pengeluaran bumbu-bumbuan seperti bawang merah, cabai merah dan cabai rawit masing-masing mengalami deflasi sebesar 7,18 persen (mtm), 4,74 persen (mtm) dan 9,50 persen (mtm).

"Pasokan bumbu-bumbuan dan sayur-sayuran yang masuk ke DKI Jakarta cukup melimpah karena banyak wilayah produsen yang sudah memasuki musim panen, jadi bisa menarik harga yang rendah," ujar Fadjar di Jakarta, Selasa (5/9).

Fadjar mengungkapkan penyumbang terjadinya inflasi di DKI Jakarta dikarenakan oleh kelompok harga yang diatur oleh pemerintah (administered price) yang mengalami sedikit kenaikan. Terutama disebabkan oleh tarif angkutan udara pada Agustus 2017 yang masuk kedalam kelompok transportasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top