Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Strategi Pemulihan | Penataan Ulang Anggaran Perlu Difokuskan untuk Stabilitas Harga

Tata Ulang Kebijakan Anggaran

Foto : ISTIMEWA

FEBRIO KACARIBU, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan

A   A   A   Pengaturan Font

Revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 oleh Bank Dunia menjadi 5,2 persen dari prediksi semula 5,1 persen, sebagai peringatan bagi para pembuat kebijakan.

JAKARTA - Pemerintah harus menyiapkan langkah strategis menghadapi perkembangan perekonomian global meskipun prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang paling resilen. Jika tak ada langkah antisipasi serius, ekonomi RI dikhawatirkan bisa terdampak serius.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudisthira, mengatakan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh Bank Dunia ini sebagai peringatan bagi para pembuat kebijakan maupun masyarakat. Revisi tersebut harus ditanggapi secara serius.

Kondisi perekonomian global pasti akan mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia, volatilitas atau stabilitas nilai tukar rupiah, serta pemulihan ekonomi di dalam negeri. Sebab, ancaman inflasi yang tinggi bisa menggerus daya beli masyarakat.

"Dampak lainnya bisa menciptakan kemiskinan baru dan juga bagi perusahaan akan membuat beban biaya produksi bahan baku akan meningkat, dan ada kenaikan suku bunga membuat cost of fund atau biaya pinjaman itu juga akan menjadi beban yang akan diteruskan oleh konsumen akhir," ujar Bhima di Jakarta, Kamis (9/6).

Karena itu, Bhima menilai pemerintah perlu menata ulang kebijakan anggaran yang harus difokuskan untuk stabilitas harga energi dan pangan di dalam negeri serta menurunkan kebergantungan terhadap impor.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top