Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Taliban Perintahkan LSM Pecat Semua Pekerja Perempuan

Foto : AFP

Kaum wanita Afghanistan diwajibkan mengenakan pakaian yang pantas, hijab atau burqa, bila keluar rumah.

A   A   A   Pengaturan Font

KABUL -Pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan LSM yang beroperasi di Afghanistan bertemu pada Minggu (25/12) untuk membahas langkah ke depan setelah otoritas Taliban memerintahkan semua LSM menghentikan karyawan perempuan bekerja.

Sabtu (24/12), kelompok Islamis garis keras itu mengancam akan menangguhkan izin operasi LSM jika mereka gagal melaksanakan perintah tersebut.

Kementerian Ekonomi yang mengeluarkan izin operasi LSM mengatakan telah menerima "keluhan serius" bahwa perempuan yang bekerja di LSM tidak mematuhi aturan berpakaian Islami yang pantas.

"Pertemuan Tim Negara Kemanusiaan (HCT) hari ini dijadwalkan berkonsultasi dan membahas bagaimana mengatasi masalah ini," kata Tapiwa Gomo, petugas informasi publik Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan kepada AFP.

HCT terdiri dari pejabat tinggi PBB dan perwakilan dari puluhan LSM Afghanistan dan internasional yang mengkoordinasikan distribusi bantuan di seluruh negeri.

Pertemuan tersebut akan membahas apakah akan menangguhkan semua pekerjaan bantuan mengikuti aturan terbaru Taliban, kata beberapa pejabat LSM.

PBB yang mengatakan akan meminta penjelasan dari Taliban tentang perintah tersebut, mengutuk aturan kementerian tersebut.

Dikatakan, perintah mengecualikan perempuan "secara sistematis dari semua aspek kehidupan publik dan politik membawa kemunduran bagi negara, membahayakan upaya perdamaian atau stabilitas yang berarti di negara ini".

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan larangan itu akan "menghancurkan" warga Afghanistan karena akan "mengganggu bantuan penting dan menyelamatkan nyawa jutaan orang".

Larangan itu datang pada saat jutaan orang di seluruh negeri bergantung pada bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh donor internasional melalui jaringan LSM yang luas.

Krisis ekonomi Afghanistan semakin memburuk sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, yang menyebabkan Washington membekukan miliaran dolar asetnya dan pendonor asing menghentikan bantuan.

Kementerian tersebut mengatakan perempuan yang bekerja di LSM tidak mematuhi aturan "jilbab Islam dan aturan lain yang berkaitan dengan pekerjaan perempuan di organisasi nasional dan internasional".

Masih belum jelas apakah aturan tersebut berdampak pada staf perempuan asing di LSM.

Lusinan organisasi bekerja di daerah terpencil Afghanistan dan banyak dari karyawan mereka adalah wanita. Peringatan terhadap staf wanita akan menghalangi pekerjaan mereka.

Pembatasan terbaru datang kurang dari seminggu setelah otoritas Taliban melarang perempuan melanjutkan studi ke universitas, memicu kemarahan global dan protes di beberapa kota Afghanistan.

Sejak kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, Taliban telah melarang gadis remaja sekolah.

Kaum wanita juga diusir dari pekerjaan pemerintah, dicegah bepergian tanpa saudara laki-laki, dan diperintahkan untuk menutup diri di luar rumah dengan burqa atau hijab.

Mereka juga tidak diperbolehkan memasuki taman atau kebun.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top