![Tak Lama Lagi, Salju Abadi di Puncak Gunung Jayawijaya akan Punah](https://koran-jakarta.com/images/article/tak-lama-lagi-salju-abadi-di-puncak-gunung-jayawijaya-akan-punah-230328114951.jpg)
Tak Lama Lagi, Salju Abadi di Puncak Gunung Jayawijaya akan Punah
![Tak Lama Lagi, Salju Abadi di Puncak Gunung Jayawijaya akan Punah](https://koran-jakarta.com/images/article/tak-lama-lagi-salju-abadi-di-puncak-gunung-jayawijaya-akan-punah-230328114951.jpg)
Sudirman Range di dekat Puncak Jaya (Carstenz) pada 2015.
Mengapa Gletser Tak Abadi
Gletser Papua merupakan gletser tropis terakhir yang tersisa di wilayah Pasifik Barat. Puncak Jaya memiliki salju karena di ketinggian tersebut suhu sangat rendah (< 0 °C) dan kandungan uap air cukup tinggi. Jika kondisi itu terjadi dalam waktu yang lama, salju tersebut akan berakumulasi dan membentuk lapisan es/gletser.
Gletser Papua diperkirakan sudah mencair sejak revolusi industri atau sekitar 1850. Emisi dari aktivitas industri meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer sehingga suhu permukaan bumi meningkat. Tren serupa juga terjadi di gletser tropis lainnya di Amerika Selatan dan Afrika.
Salah satu faktor penyebab pencairan es Papua adalah peningkatan ketinggian lapisan titik beku yang melampaui ketinggian gletser sejak awal 2000 akibat iklim yang berubah. Peningkatan ketinggian lapisan tersebut membuat suhu di sekitar gletser cenderung lebih hangat dari sebelumnya.
Pencairan es juga dipercepat oleh lebih banyak uap air yang berkondensasi menjadi air hujan dibandingkan menjadi salju. Kemudian, adanya retakan-retakan (crevasses) pada permukaan es akibat pergerakan es sehingga memungkinkan air hujan masuk ke dasar gletser yang juga berperan dalam proses pencairan dasar es (basal melting).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya