Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tak Hanya Siswa, Guru pun Perlu Aktif di Media Sosial, Inilah Alasan Utamanya

Foto : ANTARA/Pexels

Ilustrasi - Seseorang sedang memegang ponsel untuk mengakses platform media sosial.

A   A   A   Pengaturan Font

1. Pisahkan akun personal dan profesional

Seperti halnya dalam kehidupan nyata, penting bagi guru untuk membuat batasan yang jelas antara kehidupan pribadi dan profesional di dunia maya. Membuat dua akun medsos terpisah adalah salah satu solusinya. Untuk itu, guru perlu mengamati sejumlah risiko yang mungkin ditimbulkan dari penggunaan jejaring sosial, baik untuk kepentingan pribadi maupun dalam kerangka pengajaran.

Pada penggunaan personal, jika diperlukan, guru dapat mengunci profil media sosialnya. Hal lain yang bisa dilakukan adalah meminimalisir informasi pribadi yang dibagikan, membatasi jumlah teman, dan membagikan ke grup kecil (contohnya closed friends di Instagram) saja. Jika tidak, pelecehan di jejaring maya yang dilakukan oleh oknum murid terhadap gurunya bisa kembali terjadi.

2. Gunakan kerangka acuan kerja dan lembar persetujuan

Pada penggunaan media sosial dalam konteks belajar-mengajar, guru sebaiknya bertanggung jawab penuh atas konten yang menampilkan siswanya. Artinya, guru perlu menyusun sebuah kerangka acuan kerja sebelum merealisasikan proyeknya di media sosial.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top