Tak Diduga, Pembatasan Covid-19 Mengurangi Kekerasan yang Dilakukan ISIS
Seorang perempuan menggendong bayi berjalan di Raqa, bekas ibu kota Negara Islam Suriah, pada Oktober 2020.
Analisis kami menunjukkan bahwa ketika masih berlaku, pembatasan jam malam dan perjalanan telah membantu mengurangi kekerasan ISIS secara signifikan, terutama di daerah padat penduduk.
Di Irak, kekerasan menurun sekitar 30% berkat lockdown. Di Suriah, tingkat kekerasan berkurang sekitar 15% secara keseluruhan selama periode tersebut.
Tetapi di Mesir, pemerintahnya memang telah memberlakukan pembatasan jam malam di beberapa daerah akibat kehadiran dan kekerasan yang dilakukan ISIS, sehingga sulit bagi kami untuk menganalisis dampak lockdown COVID-19 di sana secara spesifik.
Tidak seperti banyak kelompok militan lainnya, ISIS memiliki cadangan keuangan yang besar untuk bertahan selama lockdown. Selain itu, sebagian besar dari mereka beroperasi di daerah pedesaan, sehingga tidak terlalu terdampak dengan penerapan lockdown seperti di daerah perkotaan.
Implikasi Lebih Luas
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya