Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tak Diduga, Pembatasan Covid-19 Mengurangi Kekerasan yang Dilakukan ISIS

Foto : AFP/Delil Souleiman

Seorang perempuan menggendong bayi berjalan di Raqa, bekas ibu kota Negara Islam Suriah, pada Oktober 2020.

A   A   A   Pengaturan Font

Penerapan lockdown dan pembatasan sosial selama pandemi Covid-19 mempengaruhi kemampuan beroperasi kelompok kriminal seperti ISIS.

Jóhanna Kristín Birnir, University of Maryland dan Dawn Brancati, Yale University

Pada awal pandemi COVID-19, para pemimpin dunia dan pakar kebijakan sempat khawatir jika krisis kesehatan akan membuat dunia semakin berbahaya. Mereka secara khusus khawatir organisasi teroris seperti kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) akan memanfaatkan situasi pandemi untuk meningkatkan serangan terhadap warga sipil dan merekrut simpatisan baru.

Dalam beberapa hal, pandemi global memberikan peluang bagi kelompok ISIS, karena peningkatan pengeluaran kesehatan yang tiba-tiba telah membebani anggaran banyak negara dan membuat dunia mengalihkan perhatian dari isu ekstremisme. Banyak pemerintah yang merespons penyebaran COVID-19 ini dengan meminta polisi dan militernya untuk fokus membantu memberikan layanan perawatan kesehatan.

Namun, kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan ISIS sebagian besar tidak terbukti.

Kami merupakan cendekiawan yang mempelajari penyebab kekerasan yang terjadi di dalam negeri di banyak negara, biasanya antara kelompok bersenjata dengan pemerintah, dan apa yang dapat mencegahnya. Bersama Qutaiba Idlbi, rekan senior kami di lembaga riset Atlantic Council, kami ingin mengetahui bagaimana pembatasan sosial selama pandemi COVID-19 memengaruhi kemampuan beroperasi kelompok kriminal seperti ISIS.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top