Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Catatan Akhir Tahun

Tak Bosan Menunggu Gebrakan Anies Atasi Banjir

Foto : ANTARA/Hafidz Mubarak A

Antisipasi Banjir l Petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menggunakan alat berat saat membersihkan sampah dari Kali Pesanggrahan di Tanah Kusir, Jakarta, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Masalah banjir, kata Anies, merupakan konsekuensi dari curah hujan yang tinggi yang tidak terserap ke dalam bumi. Dalam hal ini, Anies mengelukan program drainase vertikal atau sumur serapan, agar air yang berlimpah itu bisa langsung terserap ke bumi. Pembuatan drainase vertikal ini akan diperbanyak pada daerah rawan banjir. Namun prgram ini tak masuk dalam 60 KSD yang dicanangkannya.

"Fokus di tempat rawan genangan. Misalnya daerah komunal, banyak padat masyarakat, tapi nggak ada selokannya. Itu kan kalau hujan, air nggak bisa mengalir kemana-mana. Kita bantu dengan sumur resapan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Energi, Ricki Marojahan Mulia.

Menurutnya, pembuatan drainase vertikal akan dilakukan di seluruh wilayah Jakarta, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Dua kawasan ini dianggap memiliki muka air tanah yang cukup tinggi. Sehingga tidak cocok dibuat drainase vertikal. Sedikitnya, akan ada 1.333 sumur resapan atau drainase vertikal di seluruh wilayah. Kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Nantinya, air yang tertampung akan dimasukkan ke dalam gorong-gorong untuk mencegah penurunan muka tanah.

Setiap drainase vertikal yang dibuatnya, kata Ricki, akan memiliki kapasitas tampung beragam. Mulai dari 3 meter kubik hingga 70 meter kubik. Hal itu akan disesuaikan dengan tingkat kerawanan banjir pada setiap wilayah.

Lagi-lagi, pembangunan drainase vertikal ini baru sebatas retorika. Implementasinya akan dimulai tahun 2019 nanti. Di sisi lain, drainase konvensional pun masih menyisakan pekerjaan rumah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top