Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 03 Okt 2022, 09:10 WIB

Swasta Dukung UMKM Lokal 'Go Global'

PERKUAT UMKM | Ketua Semedo Manise Akhmad Sobirin (kiri) melihat karyawan menyortir gula semut yang diproduksi dari nira kelapa di tempat pengemasan di Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akhir pekan lalu. Kini, Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) membina 2.100 UMKM, termasuk Semedo Manise yang telah melibatkan 500 petani dari 11 kelompok di Banyumas.

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Peran swasta sangat dibutuhkan untuk membina dan memperkuat pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisa mandiri. Dengan harapan para pelaku UMKM dapat naik kelas dan bahkan mampu menembus pasar ekspor.

Hal itu dilakukan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dengan misi ikut menyejahterakan masyarakat. Upaya YDBA menyejahterakan masyarakat melalui pendampingan kepada UMKM lokal di berbagai daerah di Tanah Air dengan filosofi "Berikan Kail Bukan Ikan".

"Sesuai visi pendiri kami, William Soeryadjaya, pada 1980, Astra tidak akan mau sejahtera sendirian di tengah masyarakat yang tidak sejahtera. Jadi, masyarakatnya harus benar-benar tumbuh bersama Astra," tutur Chief Executive YDBA, Sigit Kumala, kepada wartawan, di Jakarta, baru-baru ini.

Sigit menjelaskan, sejak 1980 hingga saat ini, YDBA sudah membina sekitar 12.000 UMKM, yang sebagian besar sudah mandiri. Saat ini, tinggal sekitar 2.100 UMKM yang aktif didampingi YDBA. Salah satunya, UMKM Semedo Manise di Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng).

UMKM Semedo Manise didirikan oleh pasangan suami-istri, Akhmad Sobirin dan Nuha Fathin Salma, pada akhir 2012. Semedo Manise memproduksi gula kelapa kristal organik yang dikenal juga sebagai gula semut. Produk gula semut Semedo Manise sudah bersertifikat internasional dan berhasil masuk pasar ekspor ke Jerman. Saat ini, Semedo Manise sedang menjajaki pasar Belanda.

Dalam menjalankan usahanya, Semedo Manise melibatkan 11 Kelompok tani di Desa Semedo dengan anggota sekitar 500 petani penderes. Semedo Manise juga melibatkan sembilan pengepul dalam rantai produksinya. Kehadiran UMKM Semedo Manise yang melibatkan banyak petani di desa menjadikan Desa Semedo terpilih menjadi Desa Sejahtera Astra (DSA) pada 2018.

"Kami berupaya terus meningkatkan kompetensi petani, dengan program pelatihan, pendampingan fasilitasi pasar, dan fasilitas pembiayaan. Harapannya, produk yang dihasilkan diterima pasar yang sudah ada dulu. Kalau diterima, berarti kompetensi petani sudah meningkat," ujar Eko Wandiro, Koordinator YDBA Banyumas.

Pendampingan Bisnis

Ketua Semedo Manise, Akhmad Sobirin, mengatakan YDBA memberikan pendampingan kepada Semedo Manise dan memberikan pelatihan manajemen keuangan dan cara produksi, termasuk pelatihan basic mentality, bagaimana mengubah pola pikir petani untuk bisa sejahtera secara jangka panjang.

Sebelum adanya Semedo Manise, para petani di Desa Semedo menjual hasil olahan nira kelapanya dalam bentuk gula batok. Saat itu, harga gula batok dijual ke pengepul sekitar 3.000 rupiah hingga 7.000 rupiah per kilogram (kg).

Kehadiran Semedo Manise dengan produk gula semutnya meningkatkan pendapatan petani. Soalnya, petani bisa menjual gula semut seharga 16.000 rupiah hingga 20.000 rupiah/ kg. Dalam sehari, petani di Desa Semedo bisa menghasilkan gula semut sebanyak 5-10 kg. Artinya, pendapatan petani meningkat dari semula sekitar 30.000-70.000 rupiah per hari menjadi 160.000-200.000 rupiah per hari.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.