![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Pemerintah Garap Potensi Lobster, Optimalkan Sektor Perikanan
Lobster yang dipanen di Pantai Tembeles Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Senin (27/1/2024).
Foto: ANTARA/ HO-Humas PT Ratuworld AquacultureJAKARTA – Secara keseluruhan, pengembangan budi daya lobster memiliki potensi untuk memberikan dampak ekonomi sangat besar, memperbaiki kesejahteraan masyarakat, serta mendukung keberlanjutan sumber daya laut. Jika dikelola secara baik, langkah ini dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pesisir dan memperkuat sektor perikanan Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan budidaya lobster di dalam negeri, guna meningkatkan sektor perikanan dan mendukung keberlanjutan sumber daya laut Indonesia.
"Panen ini merupakan langkah awal yang sangat baik sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong berkembangnya budi daya lobster di dalam negeri," kata Direktur Ikan Air Laut Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tinggal Hermawan di sela menghadiri panen perdana lobster di lokasi pembudidayaan Pantai Tembeles Desa Penyaringan Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana, Bali, dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Tinggal menghadiri panen perdana lobster yang dikembangkan oleh perusahaan swasta PT Gajaya Aquaculture International bersama PT Ratuworld Aquaculture International dan PT Mutagreen Aquaculture International di Kabupaten Jembrana.
Dia mengapresiasi panen perdana yang menjadi penanda berkembangnya budidaya lobster nasional berskala industri di tanah air.
Dia menuturkan bahwa panen lobster itu dilakukan oleh pihak swasta yang berkomitmen penuh terhadap pelaksanaan Permen KP Nomor 7 Tahun 2024 tentang Budidaya Lobster.
"Saya yakin, ini adalah langkah maju yang penting bagi pengembangan budidaya lobster nasional," ujarnya.
Tinggal mengatakan fasilitas yang disediakan perusahaan JV Indonesia- Vietnam budidaya di Jembrana, Bali sangat memadai. Di darat tersedia kolam-kolam khusus untuk nursery dan pendederan. Sementara di laut, terdapat system longline karamba tenggelam yang digunakan untuk membesarkan lobster.
Menurut dia, teknik budidaya lobster di Jembrana dapat menginspirasi pembudidaya lain di seluruh Indonesia, sehingga mendorong transformasi teknik budidaya lobster di Indonesia.
Di tempat sama, Bupati Jembrana I Nengah Tamba menilai dengan adanya budidaya lobster berskala industri di wilayahnya menyebabkan terjadinya transfer pengetahuan dan teknologi. Menurut dia, berbekal pengetahuan tersebut sejumlah nelayan tangkap tradisional bertransformasi menjadi nelayan budidaya.
Selain bisa belajar mengenai penerapan metode budidaya menggunakan system longline karamba tenggelam berskala industri dengan pendampingan tenaga ahli dari Vietnam, keberadaan budidaya lobster berskala industri di Jembrana juga menambah nilai ekonomi masyarakat pesisir, terutama para nelayan.
Nengah menuturkan bahwa masyarakat pesisir bisa memperoleh pendapatan tambahan dengan bekerja mencarikan pakan berupa kerang maupun ikan-ikan kecil.
Berita Trending
- 1 Tangani Perubahan Iklim, KLH Indonesia-Kanada Bahas Potensi Karbon Biru
- 2 Prabowo Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi dalam Pidato HUT Gerindra
- 3 Drone Berhulu Ledak Hantam Pelindung Radiasi PLTN Chernobyl, Ukraina Tuding Russia
- 4 Kemenag: Kuota 1.838 Jemaah Haji Khusus Belum Terisi
- 5 Klasemen Liga 1 Usai Persebaya Menang 1-0 atas PSBS Biak
Berita Terkini
-
FN Man Hadirkan DJ Dipha Barus Unjuk Kebolehan di Sekolah
-
BI Jawa Tengah Nyatakan Pertumbuhan Ekonomi 2025 Masih Kuat
-
Filipina Alami Darurat Pangan. Bagaimana dengan RI? Begini Kata Bapanas
-
Beri Pengalaman Langsung, Keychron Buka Toko Offline Pertama di Indonesia
-
SPPG Kota Batam Pakai Gas Bumi PGN, Masak 6.400 Porsi MBG per Hari