Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kedaulatan Pangan I Nilai Impor Pangan sejak Era Reformasi Terus Melonjak

Sulit Mandiri Pangan jika Impor Terus Meningkat

Foto : ANTARA/IDHAD ZAKARIA

TOLAK IMPOR BERAS I Sejumlah petani di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, melakukan aksi menolak rencana impor beras beberapa waktu lalu. Impor beras jelas bertentangan dengan misi pemerintah untuk mencapai kemandirian pangan dalam rangka menjaga ketahanan nasional. Kalau mau mandiri pangan maka produktivitas dalam negeri harus dipacu agar Indonesia bisa menjadi negara eksportir pangan, bukan malah mengimpor pangan.

A   A   A   Pengaturan Font

Setahun sebelumnya, kasus suap kuota impor daging sapi melibatkan Menteri Pertanian, dan pejabat di Kementan, Kemendag, politisi, dan pihak ketiga dengan total impor senilai 2,5 triliun rupiah.

Begitu pula penentuan kuota impor bawang putih sebanyak 20 ribu ton pada 2019 ditengarai meminta fee sebesar 1.700-1.800 rupiah per kilogram dari bawang putih yang diimpor. Kasus tersebut melibatkan anggota DPR.

Impor pangan, jelasnya, menjadi celah korupsi para pihak yang memang berniat mengambil keuntungan. Oleh karena itu, pemerintah harus memperbaiki tata kelola pangan lokal dengan lebih berpihak kepada petani atau masyarakat. Cinta produk dalam negeri harus direalisasikan dalam kebijakan bukan sekadar jargon.

"Konsep kedaultan pangan harus diperkuat, selama ini pemerintah mengedepankan konsep ketahanan pangan," katanya.

Selain itu, petani dan nelayan harus diberi stimulus agar bisa meningkatkan produksinya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jika produksi sudah mencukupi, pemerintah harus berkomitmen untuk menghentikan impor yang diawasi ketat oleh Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top