Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Suhu Panas Ekstrem Membunuh Ratusan Orang

Foto : istimewa

New Delhi telah mencatat 38 hari berturut-turut dengan suhu maksimum pada atau di atas 40 derajat Celcius sejak 14 Mei 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

Namun, sulit untuk mendapatkan angka kematian yang akurat akibat gelombang panas. Sebagian besar otoritas kesehatan tidak mengaitkan kematian dengan cuaca panas, melainkan penyakit yang diperburuk oleh suhu tinggi, seperti masalah kardiovaskular. Oleh karena itu, pihak berwenang terlalu meremehkan angka kematian akibat cuaca panas dengan selisih yang signifikan, biasanya mengabaikan ribuan, bahkan puluhan ribu kematian.

"Gelombang panas ini terjadi selama 12 bulan berturut-turut dan menduduki peringkat sebagai gelombang panas terpanas dalam perbandingan tahun-ke-tahun," kata layanan pemantauan perubahan iklim Uni Eropa.

Sedangkan Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan, ada kemungkinan 86 persen bahwa salah satu dari lima tahun ke depan akan melampaui tahun 2023 dan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.

Meskipun suhu global secara keseluruhan telah meningkat hampir 1,3 derajat Celcius dibandingkan suhu pada masa pra-industri, perubahan iklim memicu puncak suhu yang lebih ekstrem, menjadikan gelombang panas lebih sering terjadi, lebih intens, dan bertahan lebih lama.

"Rata-rata secara global, gelombang panas yang terjadi sekali dalam 10 tahun pada iklim pra-industri kini akan terjadi 2,8 kali dalam 10 tahun, dan suhunya akan lebih hangat 1,2 derajat Celcius," kata tim ilmuwan internasional dari World Weather Attribution (WWA).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top