Studi: Buah Delima Memberi Harapan untuk Kesehatan Jantung dan Diabetes
Percobaan pada tikus, pengobatan diet dengan minyak biji delima mengurangi massa lemak dan berat badan sekaligus meningkatkan sensitivitas insulin di jaringan perifer.
Dalam ulasan terbaru yang diterbitkan di Nutrients , para peneliti meninjau data yang ada tentang efek bio-modulator polifenol buah delima ( Punica granatum / PG) pada gangguan metabolisme.
Dilansir oleh News Medical, Delima, nutrisi alami, telah lama digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, diabetes, obesitas, dan gangguan metabolisme lainnya. Namun, ada kekhawatiran mengenai efek samping terapi farmakologis seperti obat anti-obesitas dan obat pemeka insulin. Penelitian modern mendukung manfaat peningkatan kesehatan dari produk dan pola makan alami yang kaya polifenol, termasuk kualitas antibakteri, antidiabetes, antiobesitas, dan ateroprotektif.
Dalam tinjauan kali ini, para peneliti mengkaji karakteristik farmakokinetik, keamanan, dan bioavailabilitas senyawa PG dalam mencegah gangguan metabolisme seperti diabetes tipe 2, obesitas, dislipidemia, dan penyakit terkait kardiovaskular.
Konsumsi Punica Granatum (PG)
PG merupakan tanaman yang dapat menurunkan resistensi insulin, kadar sitokin, ekspresi gen redoks, peningkatan tekanan darah, kerusakan pembuluh darah, dan perubahan oksidatif lipoprotein. PG-ellagitannin telah dibuktikan dalam penelitian bermanfaat dalam menurunkan hiperlipidemia, meningkatkan kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL-C) plasma, dan meningkatkan kolesterol total (TC)/HDL-C dan kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL-C) /rasio HDL-C.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya